Atur Pola Pikir Agar Tetap Sehat Menggunakan Metode Ini
Mengatur pola pikir dengan metode tertentu dapat menjaga kesehatan.--unsplash.com/@wizwow
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Hampir setiap orang pastinya ingin selalu memiliki tubuh yang sehat. Beragam komponen kesehatan yang biasanya diperhatikan banyak orang demi menjaga kesehatan dirinya seperti olahraga teratur, menjaga pola makan, dan menjaga istirahat maupun pola tidur.
Namun hal itu saja tidak cukup untuk memenuhi kesehatan tiap orang. Ada faktor sederhana namun sangat penting yang mempengaruhi kesehatan orang, yaitu pikiran.
Pikiran merupakan suatu konsep maupun ide yang dibentuk oleh berbagai ingatan yang terkumpul. Secara terus menerus pikiran dapat dirasakan dan memilih bagaimana berbagai pikiran ini dapat diekspresikan secara internal terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Menurut para ahli mengungkapkan bahwa pola pikir dapat berhubungan dengan tingkat kesehatan seseorang. Orang yang memiliki pikiran yang negatif cenderung merasa dirinya tidak bugar dan gampang sakit.
BACA JUGA:Penyayang Oyen dan Sedulurnya Sebaiknya Tahu Virus Kucing Berbahaya
BACA JUGA:Pindang Ikan Patin, Kelezatan Kuliner Tradisional Sumatera Selatan yang Menggoyang Lidah
Pikiran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan kita. Hubungan antara pikiran dan kesehatan dikenal sebagai "hubungan pikiran-tubuh" atau "kesehatan psikologis".
Beberapa cara pikiran mempengaruhi kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Stres dan Kesehatan Mental
Pikiran yang negatif atau stres kronis dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Stres dapat memicu gangguan seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesejahteraan fisik dan fungsi sistem imun.
BACA JUGA:Masalah dan Bahaya Tidur Mendengkur yang Sebaiknya Para Pendengkur Tahu
BACA JUGA:Rekomendasi Posisi Tidur untuk Redakan Nyeri Haid
2. Stres dan Fisik
Stres kronis dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, dan masalah pencernaan. Reaksi "fight or flight" terhadap stres dapat memicu pelepasan hormon kortisol yang, jika diproduksi berlebihan, dapat merusak organ dan sistem tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber