Fenomena El Nino, Puncak Musim Kemarau di Sumsel Bakal Lebih Kering

Fenomena El Nino, Puncak Musim Kemarau di Sumsel Bakal Lebih Kering

Fenomena El Nino, Puncak Musim Kemarau di Sumsel Bakal Lebih Kering-foto/ekky-PALTV

Beberapa wilayah yang biasanya basah dapat mengalami kekeringan, sementara wilayah lain yang biasanya kering dapat mengalami hujan yang lebih banyak dan banjir.

3. Perubahan pola angin

Pola angin yang normal di sekitar Samudra Pasifik berubah, mempengaruhi aliran jet atmosfer global dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem di berbagai belahan dunia.

4. Dampak pada ekosistem laut

Perubahan suhu permukaan laut dapat mempengaruhi ekosistem laut, termasuk distribusi ikan dan organisme laut lainnya.

5. Pengaruh pada pertanian

Peningkatan kekeringan atau hujan berlebihan dapat mempengaruhi produksi pertanian dan menyebabkan kelaparan di beberapa wilayah.

6. Potensi terjadinya badai tropis

El Niño dapat mempengaruhi pembentukan dan intensitas badai tropis di berbagai wilayah, seperti mengurangi aktivitas badai di Atlantik dan meningkatkannya di Pasifik.

Fenomena berlawanan dengan El Niño disebut La Niña, di mana suhu permukaan laut menjadi lebih dingin dari biasanya di wilayah yang sama. El Niño dan La Niña sering terjadi sebagai bagian normal dari siklus iklim alam dan dapat memiliki dampak yang signifikan pada cuaca dan iklim global.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv.co.id