Dampak Buruk Gawai pada Anak-anak: Peran Orang Tua dalam Kontrol Penggunaan yang Bijaksana

Dampak Buruk Gawai pada Anak-anak: Peran Orang Tua dalam Kontrol Penggunaan yang Bijaksana

Gawai dapat berpengaruh buruk bagi anak dan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan mengatur penggunaan gawai secara bijaksana.-Ahmad Afif-Koleksi pribadi

Anak-anak yang terlalu sering menggunakan gawai berisiko mengembangkan ketergantungan yang mirip dengan adiksi.

Mereka mungkin sulit melepaskan diri dari layar gawai dan lebih memilih bermain gawai daripada berinteraksi dengan teman sebaya atau menjalani aktivitas di luar ruangan.

Selain itu, anak-anak yang terlalu banyak terpapar konten digital yang tidak sesuai usia juga dapat meniru perilaku agresif, tidak pantas, atau tidak sesuai norma sosial.

BACA JUGA:Flu? Jangan Panik! Ini Dia 10 Makanan Ajaib yang Bikin Tubuh Nyaman dan Segera Pulih!

BACA JUGA:Beginilah 5 Cara Dapatkan Skin Gratis Alice Steam Glider Mobile Legends (ML)

4. Rendahnya kemampuan berpikir kritis

Terlalu sering mengkonsumsi konten digital pasif, seperti video dan permainan tanpa tujuan edukatif, dapat mereduksi kemampuan berpikir kritis anak.

Anak-anak perlu diajak untuk berpikir, bertanya, dan mengasah kemampuan kreativitas mereka melalui aktivitas yang lebih interaktif dan mendalam.

5. Potensi bahaya keamanan digital

BACA JUGA:Harus Coba! Inilah Kombo Talent Kuat di Mobile Legends (ML)

BACA JUGA:Bahaya Bermain Handphone dengan Posisi Kepala Terlalu Menunduk


Anak yang terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar gawai cenderung kurang bergerak secara fisik.-Jessica Lewis Creative-pexels.com/@thepaintedsquare

Anak-anak yang terlalu aktif dalam penggunaan gawai cenderung kurang waspada terhadap potensi bahaya keamanan digital.

Mereka mungkin tidak menyadari risiko berinteraksi dengan orang asing, mengunggah informasi pribadi, atau mengakses konten yang tidak pantas.

Orang tua harus memberikan pendidikan tentang keamanan siber dan mengawasi aktivitas online anak untuk melindungi mereka dari potensi risiko digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber