Sejarah Tembok Besar Cina, Tembok Terpanjang Sebagai Pertahanan Orang Tiongkok

Sejarah Tembok Besar Cina, Tembok Terpanjang Sebagai Pertahanan Orang Tiongkok

Tembok Cina merupakan satu dari 7 keajaiban dunia. Memiliki sejarah panjang pertahanan kerajaan Tiongkok--

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Tembok Besar Cina adalah salah satu monumen sejarah paling terkenal di dunia dan merupakan simbol penting dari peradaban Cina. Konstruksi tembok ini dilakukan dalam beberapa fase yang berbeda selama berabad-abad, dan sejarahnya berawal pada zaman kuno.

Tembok yang terdiri dari posko-posko yang terhubung oleh tangga-tangga dan lantai datar ini merupakan bangunan terpanjang yang dibangun oleh beberapa dinasti kerajaan Tiongkok. Yakni sepanjang 21.196 km menggunakan jutaan tenaga kerja.

Tujuan utama dari pembangunan tembok Cina ini adalah untuk pertahanan dari serangan musuh. Hingga saat ini pun tembok Cina masih masuk dalam 7 keajaiban dunia. Benar-benar menakjubkan, sehingga dari foto udara, tampak tembok Cina seperti ular diantara semak belukar. Selain itu, banyak mitos dan cerita mistis juga beredar terkait dengan kebaraan tembok Cina ini.

Pembangunan awal Tembok Besar dimulai pada abad ke-7 SM, pada zaman Dinasti Zhou Timur dan Dinasti Qin awal (221-206) Sebelum Masehi. Pada awalnya, tembok ini dibangun sebagai benteng pertahanan lokal oleh negara-negara kecil di wilayah tersebut untuk melindungi diri dari serangan suku-suku stepa di utara.

BACA JUGA:Sosok Bintang Wirasatya, Paskibraka Nasional dari Palembang

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Seni Membaca Bahasa Tubuh Lawan Bicara

Tidak tanggung-tanggung saat itu, 300 ribu orang dikerahkan untuk membangun tembok dan memakan waktu sampai 9 tahun. Saat itupun berlaku kerjapaksa bagi rakyat yang menurut cerita banyak yang mati saat membangun tembok Cina tersebut. 

Tenaga kerja ini dulunya masih membangun dengan cara manual, yakni mengangkut tanah dan batu sebagai bahan untuk meninggikan tembok.

Pembangunan tembok dalam skala yang lebih besar dimulai pada masa Dinasti Qin (221-206 SM). Qin Shi Huang, kaisar pertama Dinasti Qin, memerintahkan penyatuan tembok-tembok kecil menjadi satu struktur yang lebih besar untuk melindungi perbatasan utara dari serangan suku Xiongnu.

Proyek ini melibatkan jutaan pekerja dan menghabiskan sumber daya yang besar. Selama masa Dinasti Han (206 SM - 220 M), Tembok Besar mengalami perluasan dan pemeliharaan yang signifikan. Namun, selama berabad-abad berikutnya, tembok ini mengalami kerusakan dan perbaikan yang terus-menerus karena peperangan dan alam.

BACA JUGA:Mengungkap Fakta Mengejutkan, Helm Bukan Hanya Pelindung, Tapi Juga Tempat Berkumpulnya Bakteri

BACA JUGA:Air Sumur Tercemar Minyak Mentah dan Bau, Balita di Prabumulih Terpaksa Mandi Air Galon

Pada masa Dinasti Ming (1368-1644), tembok mengalami restorasi besar-besaran dan perluasan yang dilakukan oleh pemerintahan Ming untuk melindungi diri dari invasi suku-suku Mongol dan lainnya. Tembok ini diperkuat dengan menara pengawas, benteng, dan gerbang di berbagai bagian untuk memudahkan pengawasan dan pertahanan.

Namun, dengan berakhirnya Dinasti Ming, perhatian terhadap pemeliharaan Tembok Besar mengendur dan tembok ini secara bertahap membusuk dan rusak. Selama abad ke-20, sebagian besar tembok itu ditinggalkan dan beberapa bagian bahkan digunakan oleh masyarakat setempat sebagai sumber bahan bangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber