Mencicipi Kuliner Ala Orang Arab di Kampung Arab Al-Munawar Palembang

Kuliner lain yang  juga terkenal di Kampung Arab Al-Munawar ini yakni Nasi Kebuli yang dicampuri kismis. Lauk pauknya yang tak kalah enak yaitu kari kambing, ayam gulai, selada, dan acar nanas.

Cara makan di Kampung Arab Al-Munawar ini bisa dibilang unik. Pengunjung akan diajak untuk makan dengan cara tradisional khas Timur Tengah dengan makan bersama secara lesehan.

Bagi pecinta kopi akan lebih bersemangat ketika berkunjung ke Kampung Arab Al-Munawar ini. Kampung ini menyediakan kedai kopi rasanya begitu khas. Untuk pecinta kopi sangat disarankan agar mencicipi kopi khas Timur Tengah.

BACA JUGA:Banyak Tanah Wakaf di Prabumulih Belum Bersertifikat

BACA JUGA:Viral! Pengantin Wanita Hilang Misterius Sudah Ditemukan, Langsung Diceraikan Suaminya

Jika ingin mendapatkan sensasi yang menyenangkan, pengunjung sebaiknya singgah ke Kampung Arab Al-Munawar ini pada hari-hari khusus, seperti pada bulan Ramadan, Maulid Nabi, Tahun Baru Islam, serta pada hari spesial umat Islam lainnya.

Pada hari-hari tersebut terdapat banyak pertunjukan kesenian seperti gambus. Masyarakat Kampung Arab Al-Munawar selalu melestarikan tradisi budaya yang rutin digelar pada saat mengadakan pernikahan seperti tradisi munggahan.

Ketika tradisi munggahan digelar, perumahan warga pasti menyajikan masakan khas Arab yaitu nasi minyak, ayam dan daging kari yang kaya rempah-rempah, semur kambing maupun roti cane.

Kemudian, salah satu rumah warganya digelar sebuah pertunjukan tarian khas Arab yang dimainkan oleh para pria dengan diiringi musik dari rebana serta seruling.

BACA JUGA:Viral! Pria di Madura Mengenakan Peci Hitam Setinggi Plafon, Pengunjung Hajatan Heran

BACA JUGA:KDRT di Plakat Tinggi Musi Banyuasin, Suami Nyabu Sebelum Aniaya Istri

Hal yang harus dilakukan pengunjung ketika ingin berwisata ke Kampung Arab Al-Munawar ini wajib memastikan bahwa pengunjung memakai pakaian yang sopan dengan celana maupun rok panjang dan baju  tertutup.

Disarankan juga agar pengunjung tidak boleh mengambil foto berpasangan atau duduk berduaan dengan yang bukan muhrimnya. Karena, semua warga penduduknya beragama Islam dan begitu menjunjung tinggi norma ajaran Islam.*

Sumber: berbagai sumber