Mahasiswa UMP Gelar Unjuk Rasa Tolak Perpanjangan Jabatan Rektor Lebih dari 2 Periode

Mereka menilai perlu ada transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana kampus Universitas Muhammadiyah Palembang.

Selain itu, mahasiswa turut menuntut agar pihak Rektorat mengawal secara terbuka proses penyelidikan terhadap kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh mahasiswi berinisial S, saat penutupan KKN di Desa Seri Kembang I Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

"Kami menuntut keberpihakan Rektor pada nilai-nilai keadilan dan tidak mengabaikan kasus serius ini," ujar Dwiki di tengah orasinya.

BACA JUGA:Sensasi Baru Tekwan Kuah Seblak: Pedas, Gurih, dan Menggoda

BACA JUGA:YBM PLN UP3 Ogan Ilir Salurkan Bantuan kepada Warga Korban Rumah Roboh di Sukaraja Baru

Aksi juga menyoroti dugaan rencana liburan ke Bangka oleh pihak kampus bersama sekitar 180 orang, yang dinilai tidak tepat jika dilakukan di tengah banyaknya masalah internal.

Mahasiswa juga mendesak segera dibentuknya Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Sementara (MPMS) guna menyiapkan proses Pemilihan Raya tingkat Universitas sebagai bentuk penguatan demokrasi kampus.

Sekitar pukul 15:00 WIB, aksi mahasiswa akhirnya ditemui oleh Wakil Rektor IV Dr Suroso. Ia menyampaikan bahwa saat ini Rektor sedang tidak berada di tempat karena menghadiri peresmian Gedung Universitas Islam di Bekasi.

“Rektor sedang di luar kota sejak kemarin. Namun tuntutan ini akan kami terima dan sampaikan langsung. Insya’ Allah sore ini beliau sudah kembali ke Palembang,” ungkap Suroso di hadapan massa aksi.

BACA JUGA:Jingle DPMPTSP Sumsel Resmi Tercatat sebagai Hak Cipta di Kanwil Kemenkum Sumsel

BACA JUGA:Kemenkum Sumsel Pamerkan Inovasi Layanan dihadapan Kemenpan RB

Ia juga menambahkan bahwa pihak Rektorat menghargai aksi mahasiswa sebagai bentuk kepedulian terhadap institusi kampus.

Unjuk rasa Mahasiswa UMP sempat diwarnai ketegangan, Rabu (17/9/2025).-Suryadi-PALTV

Aksi unjuk rasa yang berlangsung damai ini sempat memanas sesaat, ketika terjadi teguran dari seorang dosen kepada salah satu peserta aksi.

Namun, ketegangan tersebut dapat diredam dan aksi unjuk rasa tetap berlangsung dengan tertib hingga selesai.

Sumber: paltv