Kenapa Yamaha LEXI 155 VVA Masih Belum Laku Juga di Indonesia, Apa Yang Salah?

Kenapa Yamaha LEXI 155 VVA Masih Belum Laku Juga di Indonesia, Apa Yang Salah?

Yamaha melakukan upgrade dengan memperkenalkan Lexi 155 VVA.--youtube@official oto

BACA JUGA:Gedung B Pasar Inpres Kebakaran, Kerugian Ditaksir Miliaran


Yamaha dikenal bukan hanya melalui skutik legendaris seperti Mio atau bebek fenomenal Jupiter Z,--youtube@official oto

Mesin lebih bertenaga, performa ditingkatkan, serta kenyamanan berkendara menjadi daya tarik utama Lexi 155 VVA. Sayangnya, meski membawa banyak perubahan, penjualannya tetap tak mampu menembus pasar secara signifikan.

Branding yang Nanggung

Salah satu penyebab utama lesunya penjualan Lexi adalah branding yang dinilai tidak konsisten. 

Bodi ramping, kaki-kaki kecil, serta tampilan yang kurang mencolok membuat konsumen bingung dengan posisi Lexi di pasar.

BACA JUGA:Memprihatinkan, SDN 156 Palembang Alami Kerusakan dan Rawan Banjir

BACA JUGA:Aparat Gabungan Intensifkan Patroli Skala Besar di Palembang Pasca Kerusuhan

Harganya pun berada di tengah: terlalu mahal untuk disebut entry-level, tetapi tak cukup meyakinkan untuk disejajarkan dengan Maxi Yamaha.

“Pasar Indonesia sangat emosional. Konsumen lebih dulu menilai dari desain sebelum spesifikasi mesin,” kata seorang pengamat otomotif. Hal itu membuat tampilan motor menjadi faktor krusial dalam penjualan.

Persaingan Ketat dengan Honda Vario

Selain persoalan branding, Yamaha Lexi juga berhadapan langsung dengan kompetitor tangguh, yakni Honda Vario 160. Kedua motor sama-sama menawarkan dek rata yang praktis, namun secara desain Vario lebih mudah diterima konsumen.

Vario 160 dikenal memiliki citra “starter pack” bagi kalangan muda atau yang populer disebut ngabers. Hal inilah yang membuat posisinya sulit disaingi. 

BACA JUGA:Jembatan layang Gandus sudah 50%

BACA JUGA:Puluhan Bus Kaleng Uji Kelayakan di Terminal 32 Indralaya, 6 Lolos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber