Di Peninjauan OKU, Ayam Goreng dan Kue Bolu Dilelang Puluhan Juta Rupiah

Di Peninjauan OKU,  Ayam Goreng dan Kue Bolu Dilelang Puluhan Juta Rupiah

Novi Taruna tuan rumah hajatan berfoto dengan para pemenang lelang.-Ari Pranika-paltv.co.id

OKU, PALTV.CO.ID - Pernahkah Anda ikut lelang ayam goreng sampai harga puluhan juta Rupiah? Atau pernah melihat dan mendengar ada yang melelang kue hingga puluhan juta Rupiah?

Ya, itulah yang terjadi di sebuah hajatan di Desa Peninjauan Kabupaten OKU. Sepotong ayam goreng bisa dilelang dengan harga yang cukup funtastic, menyenangkan sekaligus fantastik. Sepotong ayam bernilai puluhan juta Rupiah, termasuk kue bolu juga bernilai tinggi.

Lelang merupakan tradisi di sebagian wilayah Kecamatan Peninjauan. Biasanya lelang ini dilakukan untuk saling membalas bantuan keluarga atau kerabat yang sebelumnya membantu biaya hajatan.

Seperti hajatan di ruma Kepala Desa Peninjauan Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Novi Taruna lalu, saat menggelar hajatan khitanan dan akikah kedua anaknya di kediamannya di Desa Peninjauan Kecamatan Peninjauan.

BACA JUGA:Cara Membuat Kue Gandus Khas Palembang, Pahami Resepnya

BACA JUGA:Vihara Dharmakirti Palembang Berharap Kebaikan di Tahun 2023

Dalam gelaran itu, Kades mengundang ribuan tamu. Di kesempatan itu, Novi Taruna sengaja menggelar acara  adat yang biasa digelar di Kecamatan Peninjauan, berupa lelang ayam goreng dan kue bolu kepada tamu undangan yang hadir.

Hasilnya, cukup mencengangkan. Di mana pada sesi lelang itu, diketahui terkumpul uang sebanyak Rp281 juta. Tentu hasilnya ini terbilang banyak. Novi Taruna dalam sambutannya mengungkapkan, dirinya sengaja menggelar persedekahan untuk syukuran atas khitanan dan akikah kedua anak kesayangannya dengan mengundang para keluarga, kolega, handaitaulan, dan hampir seluruh anggota DPRD OKU.

Dijelaskan Novi, lelang yang kerap digelar di wilayah Peninjauan, merupakan adat turun temurun masyarakat setempat termasuk di acara syukuran yang digelarnya. Menurut Novi, hasil yang diperoleh merupakan hutang yang suatu saat akan dibayar pada acara yang sama terhadap orang, kerabat, kolega, sahabat, serta tamu undangan yang memenangkan lelang. Ia menjelaskan, lelang yang digelar hampir sama dengan arisan yang pada waktunya nanti semua akan kebagian gilirannya.

"Jika nantinya sahabat, kolega, atau para tamu undangan sekalian menggelar acara yang sama, jangan lupa selipkan undangan untuk saya. Saya berkewajiban untuk membalas apa yang telah dilakukan terhadap saya," jelas Novi Taruna.

BACA JUGA:Warga Keluhkan Truk Parkir Sembarangan di Jalan Protokol

BACA JUGA:Kantor Kades Bunglai Kebakaran, Diduga Sengaja Dibakar OTK

Diketahui, lelang terbesar pada acara syukuran di rumah Novi Taruna yang merupakan Kepala Desa itu bernilai sebesar Rp50 juta. Angka itu terus menurun menjadi Rp30 juta, Rp20 juta, Rp15 juta, Rp10 juta, Rp5 juta, Rp3 juta, Rp2 juta, Rp1 juta, serta yang paling kecil bernilai Rp500 ribu.

Nantinya para pemenang lelang ini akan dicatat dan pada saat menggelar hajatan, penyelenggara lelang sebelumnya juga wajib ikut lelang sesuai dengan lelang yang dimenangkan atau lebih besar.
Menurut Novi, lelang ini bukan untuk membedakan yang kaya dan kurang mampu. Namun lelang ini sudah menjadi tradisi.

"Nanti saya juga wajib mengembalikan. Misalnya Bapak A menang lelang Rp50 juta, nanti saya wajib ikut lelang dengan nominal yang sama atau lebih pada saat pemenang lelang hajatan. Begitu juga yang ikut lelang ke tempat saya ada yang ikut harga Rp5 juta, mungkin sebelumnya di hajatan dia saya pernah menang Rp5 juta," pungkas Novi.

Jadi jangan terkejut ya, jika kamu menghadiri undangan hajatan di daerah Peninjauan atau bahkan di daerah Ogan Ilir dan Ogan Komerng Ilir (OKI), ada istilah lelang dengan harga ayam goreng yang mencapai puluhan bahkan ratusan juta Rupiah. Pada hakikatnya, lelang dan nominal fantastik tersebut merupakan ekspresi adat membantu kerabat atau keluarga yang sedang hajatan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv.co.id