Bukan Sekadar Dodol, Ini Karya Rasa dari Ibu Ibu Kabupaten Pali

Bukan Sekadar Dodol, Ini Karya Rasa dari Ibu Ibu Kabupaten Pali

Kreasi kuliner khas ibu-ibu Kabupaten Pali--Foto: instagram@ dodol_biji_karet2

PALTV.CO.ID- Di tengah lebatnya hutan karet yang menghiasi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, tersimpan sebuah kisah tentang kreativitas yang mengubah persepsi dan rasa.

Selama ini biji karet hanya dianggap sebagai limbah yang tak berguna, berkat ketrampilan dari ibu ibu biji ini disulap menjadi camilan manis yang bikin ketagihan.

Camilan ini bukan hanya unik karena bahan bakunya, tapi juga menjadi bukti nyata kreativitas para ibu rumah tangga, khususnya para pencari getah di kawasan Jerambah Besi.

Dodol biji karet lahir dari semangat untuk memanfaatkan bahan yang selama ini dianggap limbah.

BACA JUGA:Lampaui Target Presiden, Kemenkum Sahkan 80.068 Koperasi Merah Putih Melalui Sistem AHU Online

BACA JUGA:7 Mobil yang Sulit Dijual Kembali di Pasaran Indonesia: Alasan dan Pertimbangan

Dahulu, biji karet yang jatuh dari pohon hanya dianggap sampah dan dibiarkan membusuk.

Berkat gagasan inovatif para ibu-ibu di PALI, biji tersebut kini disulap menjadi makanan manis yang aman disantap dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Bagi yang baru pertama kali mendengar “dodol biji karet,” mungkin akan merasa heran bahkan ragu.

Bagaimana mungkin biji dari pohon karet yang selama ini dikenal sebagai bahan industri bisa diolah menjadi makanan?

Begitu dicoba rasa ragu itu seketika hilang, rasanya yang manis, teksturnya yang kenyal dan lembut dimulut.


Produk olahan lokal ibu-ibu Pali berdaya saing--Foto: instagram@ dodol_biji_karet2

Biji karet sebenarnya mengandung zat beracun sehingga tidak bisa langsung dimakan.

Berkat pengetahuan lokal yang diwariskan turun-temurun, masyarakat PALI berhasil mengembangkan teknik pengolahan yang membuat biji ini aman dikonsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber