Bukan Sekadar Dodol, Ini Karya Rasa dari Ibu Ibu Kabupaten Pali

Kreasi kuliner khas ibu-ibu Kabupaten Pali--Foto: instagram@ dodol_biji_karet2
Dimulai dari merebus biji karet hingga matang, kemudian direndam dalam air bersih selama tiga hari atau lebih.
Perendaman ini bertujuan untuk menghilangkan racun yang tersimpan di dalam biji.
Setelah melalui proses perendaman ini, biji karet dikupas bersih kemudian dihaluskan, agar teksturnya ketika dibuat dodol tidak kasar di lidah, lembut layaknya dodol biasa yang terbuat dari tepung ketan.
Meskipun bahan dasarnya tidak biasa, dodol biji karet telah melalui uji laboratorium dan terbukti aman untuk dikonsumsi.
Fakta ini memperkuat posisi dodol biji karet sebagai produk kuliner yang tak hanya kreatif, tapi juga bisa bersaing secara kualitas dan keamanan.
Bahan-bahan yang digunakan antara lain:
Biji karet yang sudah bersih sudah melalui proses perebusan dan perendaman, santan kelapa, tepung ketan,gula merah juga gula pasir dan sejumput garam dan tidak lengkap jika belum ditambah pewangi alami dari daun pandan.
Semua bahan dicampurkan dalam wajan besar, lalu dimasak di atas api sedang sambil diaduk terus-menerus.
Proses pengadukan ini memakan waktu cukup lama bisa hingga beberapa jam karena adonan harus benar-benar kalis dan tidak menempel di wajan.
Setelah matang, adonan dodol didinginkan, lalu dipotong-potong sesuai selera dan siap disajikan.
Teksturnya yang kenyal, memiliki rasa manis, wangi dari daun pandan dan lembut dimulut ketika disantap.
Tak heran jika dodol ini mulai banyak dicari sebagai oleh-oleh khas PALI, terutama karena keunikannya yang tidak ditemukan di daerah lain.
Jika produksi dan pemasarannya ditingkatkan, dodol ini berpotensi menjadi oleh-oleh unggulan dari Sumatera Selatan, sekaligus membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan warga setempat.
Inovasi ini juga menjadi wujud nyata pelestarian budaya sekaligus adaptasi terhadap tantangan zaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber