Seberapa Aman Mobil Listrik dari Risiko Kebakaran?

Seberapa Aman Mobil Listrik dari Risiko Kebakaran?--ilustrasi pribadi
PALTV.CO.ID, - Berbeda dari mobil berbahan bakar bensin atau solar, EV tidak memiliki tangki bahan bakar. Sebagai gantinya, mobil listrik ditenagai oleh baterai berkapasitas besar.
Meski tidak mengandung bahan bakar cair, baterai ini memiliki potensi bahaya tersendiri, terutama bila terjadi kerusakan fisik, cacat manufaktur, atau kesalahan sistem.
Salah satu ancaman paling serius adalah thermal runaway, yakni reaksi berantai kimia di dalam sel baterai yang dapat menyebabkan lonjakan suhu ekstrem dan berujung pada kebakaran.
Kejadian ini umumnya dipicu oleh benturan keras, panas berlebih, atau gangguan dalam sistem pengisian daya.
BACA JUGA:Dodol Kelumbi: Cita Rasa Asam-Manis Khas dari Kabupaten PALI
BACA JUGA:MPV Keluarga Terbaik 2025: Kembalinya Toyota Kijang Super dengan Sentuhan Teknologi Modern
Produsen mobil listrik saat ini membekali kendaraannya dengan berbagai fitur keselamatan canggih.
Salah satunya adalah Battery Management System (BMS) yang secara konstan memantau suhu, tegangan, dan arus listrik. Ini sangat penting, terutama saat proses fast charging atau pengoperasian dalam kondisi ekstrem.
Selain itu, teknologi baterai terus berkembang. Saat ini, kita mengenal baterai LFP (Lithium Iron Phosphate) dan Blade Battery milik BYD yang lebih tahan terhadap kerusakan dan tidak mudah memanas seperti baterai lithium-ion biasa. Kedua jenis baterai ini memperkecil risiko terjadinya thermal runaway.
EV tidak memiliki tangki bahan bakar.--ilustrasi pribadi
Toni Saka, pengamat otomotif dan teknologi energi terbarukan, memberikan pandangan seimbang dalam perdebatan ini.
BACA JUGA:SPMB Jalur Afirmasi Palembang Dimulai 19 Mei, Pendaftaran Dilakukan Secara Online
BACA JUGA:Kejari Muara Enim Perkuat Sinergi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan
Ia menyatakan, "Kita perlu melihat keamanan mobil listrik secara holistik. Jangan terjebak pada satu-dua kasus dan menggeneralisasi bahwa teknologi ini berbahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber