Kue Dongkal: Warisan Kuliner Betawi yang Harum dan Mengenyangkan

Kue Dongkal: Warisan Kuliner Betawi yang Harum dan Mengenyangkan--ig@kuedongkal_mlg
PALTV.CO.ID,- Di tengah hiruk pikuk kota metropolitan Jakarta, terdapat kekayaan budaya yang masih lestari dalam bentuk sajian kuliner tradisional.
Salah satunya adalah kue dongkal makanan manis khas Betawi yang punya cerita panjang dan keistimewaan rasa.
Tak hanya menggugah selera, kue ini juga memiliki nilai budaya dan sejarah yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Betawi masa lalu.
Makanan ini identik dengan momen-momen kebersamaan, seperti saat membangun rumah atau menggelar acara adat.
BACA JUGA:Mobil Listrik Bisa Jadi Masa Depan, Tapi Kok Malah Bisa Jadi Bom Waktu?
BACA JUGA:Bengkel di Banyuasin Jadi Sasaran! 1 Motor dan 4 Tabung Gas Raib Digondol Maling
Di masa lalu, keberadaan kue dongkal menjadi bagian dari upacara atau kegiatan sosial yang melibatkan gotong royong warga.
Menariknya, kue ini masih bisa ditemukan hingga sekarang, walau tak sepopuler dulu. Kehadirannya umumnya ditemukan di pasar tradisional atau saat ada kegiatan budaya Betawi.
Teksturnya yang padat namun empuk dan rasanya yang manis gurih menjadikannya pilihan camilan yang pas disantap di pagi hari bersama secangkir teh hangat atau kopi.
Karena itulah, banyak yang menyebutnya sebagai “tumpeng manis”. Bentuk kerucut ini bukan sekadar estetika, melainkan juga hasil dari proses pengolahan tradisional yang unik.
BACA JUGA:Honda e:N1: Strategi Sewa Inovatif untuk Mobil Listrik HR-V, Solusi Bagi Konsumen Fleet
Warna cokelat keemasan berasal dari lelehan gula merah yang disisipkan di antara adonan tepung beras dan kelapa parut.
Sementara warna putih berasal dari kombinasi tepung beras dan kelapa parut itu sendiri. Warna-warna ini disusun secara bertingkat, menciptakan tampilan yang khas dan menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber