Tiongkok sebagai Pabrik AI Dunia: Dominasi, Inovasi, dan Masa Depan Teknologi Global

Model ini memungkinkan perusahaan dan institusi di Tiongkok meluncurkan berbagai sistem AI baru dalam waktu singkat, dengan biaya yang relatif rendah.

Sebagai contoh, dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, Tiongkok telah merilis puluhan model bahasa besar (Large Language Model/LLM) yang mampu bersaing dengan GPT (OpenAI), Gemini (Google), dan Claude (Anthropic).

BACA JUGA:Siap-Siap! Diskon Tarif Tol Arus Balik Lebaran Diperpanjang Hingga 10 April

BACA JUGA:Tol Pulau Rimau-Tanah Mas Diberlakukan, Arus Lalin Ramai Lancar

Beberapa nama yang menonjol antara lain ERNIE Bot dari Baidu, Tongyi Qianwen dari Alibaba, serta SenseNova dari SenseTime. Model-model ini digunakan di berbagai sektor, mulai dari layanan pelanggan, pendidikan, industri, hingga keamanan siber dan administrasi pemerintahan.

Keunggulan Tiongkok: Skala, Data, dan Kecepatan

Strategi Nasional Tiongkok Menuju Dominasi AI--youtube@livingin china

Salah satu kekuatan utama Tiongkok dalam pengembangan AI terletak pada volume data yang luar biasa besar.

Dengan populasi lebih dari 1,4 miliar orang dan dominasi aplikasi digital dalam kehidupan sehari-hari (misalnya WeChat, Alipay, TikTok/Douyin), perusahaan Tiongkok memiliki akses ke kumpulan data yang sangat luas dan beragam.

BACA JUGA:Bupati OKI Usul Manfaatkan Eks RMU Tebing Suluh, Atasi Gudang Bulog Penuh

BACA JUGA:Tol Pulau Rimau-Tanah Mas Diberlakukan, Arus Lalin Ramai Lancar

Data ini menjadi “bahan bakar” penting dalam melatih model AI, khususnya yang berbasis pembelajaran mendalam.

Selain itu, ekosistem produksi Tiongkok memungkinkan perusahaan AI berkembang dengan cepat.

Berkat infrastruktur manufaktur yang matang, tenaga kerja terampil, dan dukungan regulasi, Tiongkok mampu menciptakan dan menyebarkan teknologi AI dalam waktu singkat bahkan lebih cepat dibandingkan negara-negara Barat.

Penerapan Luas dan Dampak Global

Sumber: berbagai sumber