Mengenal R1-Omni, Model AI Baru yang Bisa Membaca Emosi Manusia

Mengenal R1-Omni, Model AI Baru yang Bisa Membaca Emosi Manusia--Freepik.com
Langkah Alibaba ini bukan yang pertama dalam dunia AI. Sebelumnya, perusahaan ini telah meluncurkan model Qwen, yang banyak dibandingkan dengan model milik perusahaan AI Tiongkok lainnya, DeepSeek.
DeepSeek sempat mengguncang dunia teknologi ketika salah satu modelnya berhasil mengungguli performa ChatGPT dalam beberapa tolok ukur penting.
Selain fokus pada pengembangan model AI, Alibaba juga menjalin kemitraan strategis dengan Apple untuk menghadirkan teknologi AI ke dalam ekosistem iPhone di Tiongkok.
BACA JUGA:Mengenal Plat Nomor Mobil Listrik: Ciri Khas, Jenis dan Fungsinya di Indonesia
BACA JUGA:Tren Mobil Kecil di Perkotaan, Solusi Praktis dan Terjangkau untuk Mobilitas Harian
Ini menandakan bahwa Alibaba tidak hanya ingin unggul di sisi riset, tetapi juga di sisi penerapan teknologi secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Di saat yang sama, OpenAI juga tidak tinggal diam. Mereka terus melakukan pembaruan terhadap model unggulannya, termasuk peluncuran GPT-4.5 yang lebih canggih dalam memahami nuansa perintah pengguna.
Namun, berbeda dengan R1-Omni yang bersifat gratis dan open source, GPT-4.5 hanya bisa diakses oleh pelanggan premium dengan biaya sekitar $200 per bulan.
Kebijakan ini membuat langkah Alibaba menjadi semakin relevan dan menarik perhatian banyak kalangan. Dengan menyediakan R1-Omni secara gratis, Alibaba membuka pintu kolaborasi global sekaligus memperluas potensi adopsi teknologinya.
BACA JUGA:Sukses Jaga Titipan Motor Pemudik Lebaran, Polsek Indralaya Siap Lanjutkan di Idul Adha
BACA JUGA:BK DPRD Palembang Tunggu Keputusan Partai Nasdem Terkait Kasus Dedi Sipiriyanto
Alibaba sendiri memiliki visi jangka panjang yang ambisius, yaitu menciptakan Artificial General Intelligence (AGI) kecerdasan buatan tingkat lanjut yang mampu memahami dan menjalankan tugas seperti manusia secara menyeluruh.
Hal ini dikonfirmasi oleh CEO Alibaba, Eddie Wu, yang menyatakan dalam pertemuan dengan para analis bahwa AGI adalah prioritas utama perusahaan.
Kehadiran R1-Omni menjadi bukti nyata bahwa Tiongkok, melalui perusahaan-perusahaan seperti Alibaba, tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga mulai memimpin dalam inovasi teknologi AI.
Dengan kemampuan membaca emosi manusia, model ini membuka berbagai kemungkinan baru, mulai dari layanan pelanggan yang lebih empatik, hingga pengembangan robot sosial dan terapi digital yang lebih manusiawi. Perkembangan ini juga menunjukkan bahwa persaingan di dunia AI akan semakin sengit ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber