Gedung Pasar 16 Ilir Kumuh dan Bermasalah, Padahal Ikon Kota Palembang!

Gedung Pasar 16 Ilir Kumuh dan Bermasalah, Padahal Ikon Kota Palembang!

Kondisi pasar 16 ilir depan gedung utama yang semrawut.--instagram.com/@pasar 16 ilir

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Kerjasama Build Operational Tranfer (BOT) Pasar 16 Ilir antara Pemkot Palembang dan PT Prabu Makmur, sudah berakhir 2 Januari 2016 lalu. Mestinya, sejak tahun 2016, gedung Pasar 16 Ilir sudah direvitalisasi. Agar terlihat cantik dan rapih. Tapi nyatanya, bangunan gedung pasar tetap kusam dan kumuh.

Sebelumnya, BOT antara Pemerintah Kota Palembang dan perusahaan asal Lampung PT Prabu Makmur sudah terlaksana sejak tahun 1995, dan dilakukan beberapa kali revisi, termasuk pernah dihentikan hak pengelolaan oleh PT Prabu Makmur mulai tahun 2010.


Gedung pasar 16 Ilir Palembang, bagian lantai 3 ke atas tampak kumuh dan gelap. Tidak ada pedagang yang berjualan.--instagram.com/@pasar 16 ilir

Mestinya, sejak tahun 2016, gedung pasar 16 Ilir sudah direvitalisasi. Agar terlihat cantik dan rapih. Tapi nyatanya, bangunan gedung pasar tetap kusam dan kumuh. Cat yang mengelupas, rembesan air, pencahayaan yang gelap,menjadikan pasar ini tidak cocok jadi ikon kota Palembang.

Berakhirnya BOT dengan PT Prabu Makmur, seharusnya membuat lega banyak pihak, karena diharapkan berakhirnya BOT Pemkot Palembang akan merevitalisasi atau merehab gedung utamanya.

BACA JUGA:Bagaimana Nasib PKL di Pasar 16 Ilir Palembang Setelah Digusur?

BACA JUGA:Heboh Adik Raffi Ahmad Syahnaz Sadiqah Diisukan Selingkuh, Berikut Penyebab Wanita Selingkuh dari Pasangan

Kenyataanya, Gedung yang berada pas di pinggiran sungai Musi dan berada di pusat kota justeru, meninggalkan pemandangan kumuh dan tidak terawat. Pedagang hanya menempati 2 lantai dari 6 lantai yang tersedia.

Yaitu lantai basement dan lantai 1. Sisanya, saat ini lantai atas,hanya beberapa pedagang yang berjualan.  Pada awal 2000 an, lantai atas Pasar 16 Ilir dihuni oleh lapak penjual baju bekas atau BJ. Saat itupun, tidak ada perhatian sama sekali terhadap kebersihan dan pencahayaan toko-toko di lantai atas.

Karena, gelap dan tak terawat. akhirnya penjual BJ pun hengkang dari situ dan memilih berjualan di tempat lain. Sementara, lantai basement menjadi tempat favorite untuk berbelanja, karena hanya di sini yang pencahayaan lampunya terang.

Kios-kios yang ada di basement sangat lengkap. Begitu pula di lantai 1, banyak pedagang pakaian, sepatu dan tas yang berjualan di sini.

BACA JUGA:Jeritan PKL di Pasar 16 Ilir: Kami Tidak Sanggup Sewa Ruko Ratusan Juta

BACA JUGA:Pencabutan Izin Usaha Menanti Perusahaan Pemilik Truk Besar yang Melintas Tak Sesuai Perwali

Di sisi lain, lapak-lapak pedagang yang semrawut, hampir menutupi jalan depan pasar. Padahal disitu, seharusnya dapat dengan mudah dilalui kendaraan. Masalah lapak-lapak pedagang Pasar 16 Ilir ini sepertinya sulit dituntaskan. Para pedagang buah, ikan dan sayuran berbaur dengan pedagang baju dan lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber