OKI Dukung Swasembada Pangan, Melalui Pemanfaatan Tanaman Padi di Lahan Gogo PSR
OKI memiliki potensi besar untuk menambah produksi padi daerah yang menjadi salah satu lumbung pangan di Sumatera Selatan ini.--Foto : Novan Wijaya - PALTV
Setidaknya, sambung Heru, 600 ribu hektare lahan PSR secara nasional berpotensi ditanami padi gogo, termasuk lahan perkebunan sawit rakyat yang akan diremajakan.
"Potensi ini memungkinkan kita untuk menanami setidaknya 600 ribu hektare lahan dengan padi gogo, termasuk 70 ribu hektare di Provinsi Sumsel. Program ini adalah bagian dari komitmen kita untuk meningkatkan produksi pangan sekaligus memperkuat ekonomi nasional," ujar Heru.
Ia mengatakan, para pekebun dapat memanfaatkan bantuan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang ditumpangsarikan dengan padi gogo melalui bantuan benih unggul, pestisida dan herbisida.
"Program ini mengusung sebuah konsep inovatif yang tidak hanya memperhatikan keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit untuk mendorong peningkatan produktivitasnya, tetapi juga bertujuan untuk mendukung swasembada pangan," imbuhnya.
Areal peremajaan sawit rakyat (PSR) yang berstatus --Foto : Novan Wijaya - PALTV
Penanaman padi gogo kebun sawit PSR di Desa Mulya Jaya ini juga bersinergi dengan PT Sampoerna Agro yang membantu petani mengolah lahan.
Direktur CLA Legal PT Sampoerna Agro, Eris Eriaman mengatakan upaya ini bagian dari komitmen Sampoerna Agro dalam mendukung asta cita swasembada pangan nasional.
“Kegiatan hari ini merupakan siklus kerjasama antara sampoerna agro dengan para petani melalui program PSR. Lahan PSR kami terluas di Indonesia mencapai 19 ribu hektar, 16 ribu hektar diantaranya sudah tanam,’ jelas Eris.
BACA JUGA:Kanwil Kemenkumham Sumsel Meriahkan Rapat Paripurna HUT Ke-21 OKU Selatan
Ubah Budaya Bertani
Sementara Peneliti utama Badan Riset Nasional (BRIN), Aris Hairmansis mengatakan pola tumpang sari padi gogo di kebun kelapa sawit perlu dibarengi dengan perubahan budaya bertanam semusim yang dimiliki petani kelapa sawit.
“Petani sawit perlu mengubah mindset dari kebiasaan merawat tanaman kelapa sawit beralih ke tanaman padi karena siklus tanaman padi hanya berkisar 4 bulan panen sehingga harus menggunakan bibit unggul sesuai lokasi, dosis pemupukan sampai dengan pengendalian hama lahan kering yang tepat” terangnya.
Lebih lanjut Aris menjelaskan padi gogo merupakan suatu jenis padi yang tidak ditanam di sawah yang memerlukan pengairan yang banyak, ia acap ditanam di kebun atau ladang yang tidak memerlukan irigasi khusus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: paltv.co.id