Petualangan Feodal Jepang dalam Assassin's Creed Shadows: Senjata, Musuh, dan Kontroversi yang Mengiringi

Petualangan Feodal Jepang dalam Assassin's Creed Shadows: Senjata, Musuh, dan Kontroversi yang Mengiringi

Petualangan Feodal Jepang dalam Assassin's Creed Shadows: Senjata, Musuh, dan Kontroversi yang Mengiringi--youtube@ubisoft

Ketidaktepatan Sejarah: Ubisoft mengklarifikasi bahwa permainan ini adalah fiksi historis, bukan representasi akurat sejarah.

BACA JUGA:Akhir Tahun 2024, Holiday Angkasa Wisata Berangkatkan 433 Jemaah Umroh dengan Full Charter Satu Pesawat

BACA JUGA:Menilik Makna Ridho Seorang Suami Terhadap Istri Dalam Islam

Penggunaan Izin Bendera: Penggunaan tanpa izin elemen seni dari grup reenactment Jepang.

Desain Patung: Kritik terhadap patung collectible karena dianggap tidak sensitif.

Kompetisi dan Masa Depan

Peluncuran yang tertunda hingga 14 Februari 2025 menempatkan Assassin's Creed Shadows dalam persaingan langsung dengan Ghost of Tsushima: Ghost of Yotei. Meski begitu, Ubisoft tetap optimis bahwa pengalaman dengan dua protagonis dan gameplay berbeda akan memberikan nilai yang unik.

BACA JUGA:Mari Membahas Game Baru Farming Simulator 25 Bertema Asia

BACA JUGA:Catly: Game Kucing Hyperrealistis Tanpa AI, Blockchain, atau NFT?

Dengan gameplay mendalam, mekanisme pertarungan yang strategis, dan dunia yang kaya akan cerita, Assassin's Creed Shadows menjadi salah satu judul paling dinanti.

Apakah permainan ini mampu memenuhi ekspektasi dan mengatasi kontroversi? Hanya waktu yang akan menjawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber