Dokter Muda Dianiaya di Palembang, Pemerhati Kedokteran Sesalkan Kekerasan Terhadap Tenaga Medis

Dokter Muda Dianiaya di Palembang, Pemerhati Kedokteran Sesalkan Kekerasan Terhadap Tenaga Medis

Gara-Gara jadwal piket tahun baru, seorang dokter muda dianiaya oleh seorang lelaki di sebuah cafe di Palembang, disesalkan salah satu Pendidik Dan Pemerhati Pendidikan Kedokteran --Foto/instagram@sudutsemarang

PALEMBANG, PALTV.CO.ID– Gara-Gara jadwal piket tahun baru, seorang dokter muda  dianiaya oleh seorang lelaki di sebuah  cafe di Palembang, disesalkan  salah satu Pendidik Dan Pemerhati Pendidikan Kedokteran 

Prof. Dr. dr. H. Yuwono, M.Biomed, seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran sekaligus Pendidik dan Pemerhati Pendidikan Kedokteran menyatakan keprihatinannya atas insiden seorang dokter Koas yang

dianiaya seorang pria di salah satu Cafe di Kota Palembang  yang belakangan ini menjadi perhatian publik.

 "Saya merasa prihatin dengan kejadian ini yang sudah tersebar luas," ujar Prof. Yuwono.

BACA JUGA:Bundo Kanduang IKPBT Palembang Kenalkan Budaya Minangkabau Melalui Pawai Pakaian Adat

BACA JUGA:Melihat Performa All New HR-V Generasi Terbaru

Menurutnya, permasalahan yang terjadi berkaitan dengan dua aspek utama dalam pendidikan kedokteran yang terintegrasi. 

"Pendidikan kedokteran itu terdiri dari dua bagian, pertama pendidikan akademik untuk meraih gelar sarjana, dan kedua pendidikan profesi yang melatih keterampilan seorang dokter.

Kedua hal ini harus berjalan beriringan, dan ketika lulus, seorang mahasiswa kedokteran akan diakui sebagai seorang dokter," jelasnya.


Prof. Dr. dr. H. Yuwono, M.Biomed, seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran sekaligus Pendidik dan Pemerhati Pendidikan Kedokteran-Foto/Luthfi-PALTV

Prof. Yuwono menekankan bahwa setelah lulus, seorang dokter harus mematuhi sumpah dokter, yang mengharuskan mereka untuk saling menghormati sesama dokter, layaknya menghormati saudara kandung.

 "Sayangnya, insiden yang terjadi menunjukkan adanya penurunan penghormatan antar sejawat dokter atau calon dokter, padahal ini adalah prinsip dasar dalam pendidikan kedokteran," tambahnya.

Ia juga menyoroti kemungkinan kurangnya kesiapan seorang mahasiswa dalam menjalani profesi kedokteran.

 "Menjadi dokter bukan sekadar profesi, tapi juga panggilan untuk melayani kemanusiaan. Seorang calon dokter harus siap berbakti kapan saja, baik itu dalam merawat pasien maupun menangani masalah kesehatan lainnya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: