Presiden Korea Selatan Dituduh Berkhianat, Pemakzulan dan Ancaman Hukuman Mati Menanti
Presiden Korea Selatan Dituduh Berkhianat, Pemakzulan dan Ancaman Hukuman Mati [email protected]
BACA JUGA:Mengapa Harga Mobil Cina Yang Bekas Cenderung Anjlok?
BACA JUGA:Biar Perjalanan Nyaman, Yuk Kenali Teknologi Climate Control di Mobil!
Ketua oposisi dari Partai Demokrat, Lee Jae Myung, menyebut tindakan Yoon sebagai kudeta yang melanggar konstitusi. Ia mendesak parlemen untuk segera memproses pemakzulan Yoon.
Sementara itu, Ketua Majelis Nasional, Woo Won Shik, menuduh pemerintah dan partai yang berkuasa melakukan pelanggaran hukum demi mempertahankan kekuasaan presiden secara tidak sah.
Risiko dan Konsekuensi
Konstitusi Korea Selatan melarang proses hukum terhadap presiden yang sedang menjabat, kecuali untuk kasus pengkhianatan.
BACA JUGA:Mitsubishi All New Triton Hadir dengan Sejumlah Fitur Baru, Lebih Tangguh dan Nyaman
Dengan status Yoon sebagai tersangka, ia menjadi presiden pertama dalam sejarah Korea Selatan yang menghadapi situasi semacam ini. Jika terbukti bersalah, Yoon berisiko menghadapi hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Proses hukum ini dapat memperburuk ketegangan politik yang sudah memuncak. Oposisi telah mengumumkan rencana untuk mengajukan kembali pemakzulan terhadap Yoon pada Sabtu mendatang, setelah upaya sebelumnya gagal.
Dampak bagi Korea Selatan
Krisis ini tidak hanya mengguncang stabilitas politik di Korea Selatan, tetapi juga mencoreng citra negara tersebut sebagai salah satu demokrasi paling stabil di Asia.
BACA JUGA:Biar Perjalanan Nyaman, Yuk Kenali Teknologi Climate Control di Mobil!
BACA JUGA:3 Keutamaan Pentingnya Menjaga Lisan Dalam Islam
Selain itu, situasi ini memunculkan kekhawatiran akan dampak terhadap hubungan internasional Korea Selatan, termasuk dalam bidang ekonomi dan keamanan.
Masyarakat kini menunggu perkembangan lebih lanjut dari investigasi ini, sambil bertanya-tanya bagaimana nasib Yoon Suk Yeol dan dampaknya terhadap masa depan politik Korea Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber