Mengapa Suku Cadang Mobil JDM di Indonesia Terbatas, Sedangkan di Malaysia Melimpah

 2. Pasar Barang Bekas dan Industri Daur Ulang di Jepang

Selain regulasi impor, perbedaan dalam industri daur ulang mobil di Jepang juga memainkan peran penting.

BACA JUGA:Tinggalkan Kemacetan, Nikmati Kebebasan di Langit dengan Taksi Terbang!

BACA JUGA: Peningkatan Kinerja Angkutan Penumpang dan Barang Divre III Palembang di Tiga Triwulan 2024

Di Jepang, mobil-mobil tua yang sudah tidak memenuhi standar emisi diwajibkan untuk didaur ulang atau dijual ke luar negeri.

Pecinta mobil JDM di Malaysia menikmati akses yang lebih mudah terhadap suku cadang JDM--youtube fuse box moto

Salah satu negara tujuan utama untuk mobil bekas Jepang ini adalah Malaysia. Karena itu, suku cadang JDM bekas dari mobil-mobil yang didaur ulang ini lebih mudah ditemukan di Malaysia.

Indonesia, di sisi lain, menerima jauh lebih sedikit mobil bekas Jepang karena kebijakan pemerintah yang lebih ketat.

 3. Budaya Otomotif dan Tren Modifikasi

BACA JUGA: Main Game Kualitas Konsol di HP? Cloud Gaming Jawabannya!

BACA JUGA:Selamat Tinggal Kartu SIM Fisik! Ini Dia Era eSIM

Budaya otomotif di Malaysia juga menjadi faktor utama yang membuat suku cadang JDM lebih melimpah di sana.

Malaysia dikenal memiliki komunitas otomotif yang besar dan berkembang pesat, terutama dalam hal modifikasi mobil JDM.

Mulai dari mobil klasik seperti Honda Civic hingga mobil sport seperti Nissan Skyline dan Mitsubishi Evo, mobil-mobil JDM sangat populer di kalangan anak muda Malaysia.

Di Indonesia, meskipun ada komunitas pecinta mobil JDM, skala pasar dan komunitasnya tidak sebesar di Malaysia.

Sumber: berbagai sumber