Sape: Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Sarat Makna

Sape: Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Sarat Makna

Sape: Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Sarat Makna--Foto : InfoPublik.id/MC Kalsel

Alat musik ini umumnya terbuat dari kayu yang dipilih dengan hati-hati. Bagian badan Sape biasanya dihiasi dengan ukiran-ukiran khas Dayak yang melambangkan kekuatan, keberanian, dan keindahan alam.

Alunan musik yang dihasilkan pun tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menyampaikan cerita dan pesan moral yang diwariskan secara turun-temurun.

 

Cara Memainkan Sape

Cara memainkan Sape cukup unik. Alat musik ini dipetik menggunakan jari, dan biasanya dimainkan secara solo. Instrumen ini terdiri dari dua hingga empat senar, tergantung pada variasinya.

Dalam perkembangan modern, beberapa versi Sape sudah memiliki senar lebih banyak untuk menghasilkan variasi nada yang lebih kaya. Meski terlihat sederhana, memainkan Sape memerlukan keahlian khusus.

BACA JUGA:Ramaikan HUT RI Ke-79, Kanwil Kemenkumham Sumsel Gelar Lomba Tradisional

BACA JUGA:5 Fakta Unik Deppa Tori, Kue Tradisional Manis dari Tana Toraja

Pemain harus memiliki ketelitian dan perasaan yang mendalam agar setiap petikan dapat menghasilkan nada yang harmonis dan menyentuh hati pendengarnya.

Suara lembut Sape sering digunakan untuk mengiringi tarian tradisional suku Dayak atau sebagai hiburan dalam suasana yang damai dan santai. Seiring dengan perkembangan zaman, Sape juga mulai diperkenalkan dalam berbagai genre musik modern, sehingga alat musik ini semakin dikenal di kancah nasional maupun internasional.

 

Pelestarian Budaya Melalui Festival

Festival Gerbang Nusantara di Banjarbaru menjadi salah satu contoh upaya pelestarian budaya melalui pergelaran seni dan musik tradisional, termasuk memperkenalkan alat musik Sape kepada generasi muda.

Dalam festival ini, anak-anak muda tidak hanya diajak untuk menonton, tetapi juga berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seni budaya. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap warisan budaya leluhur, serta menjaga agar Sape dan alat musik tradisional lainnya tetap lestari di tengah arus modernisasi.

BACA JUGA:Jadah Uli Bakar, Kue Tradisional yang Menghiasi di Hari Hantaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber