Sepi Peminat: Alat Musik Akordeon Kehilangan Musisi, Padahal Jadi Ciri Khas Lagu di Sumsel

Sepi Peminat: Alat Musik Akordeon Kehilangan Musisi, Padahal Jadi Ciri Khas Lagu di Sumsel

Sepi Peminat: Alat Musik Akordeon Kehilangan Musisi, Padahal Jadi Ciri Khas Lagu di Sumsel--koleksi paltv

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Alat musik Akordeon identik dengan irama melayu yang menjadi ciri khas lagu-lagu Melayu termasuk lagu khas Sumatera Selatan. Sayangnya, saat ini pemain musik akordion ini sangat sepi peminat. Sehingga sangat sedikit musisi yang menguasai Alat musik akordion yang digerakankan buka tutup sekaligus memencet tuts nada di pinggiran alat tersebut.

Beberapa kelompok musisi musik melayu, hanya memiliki satu pemain Akordion, dan ini menjadi miris manakala Sumsel harus tampil secara live di kandah nasional maupun internasional.

Alat musik yang mungkin kurang dikenal di kalangan masyarakat luas terutama kalangan anak muda yang memang tidak lagi tertarik dengan musik melayu.

Padahal alat musik Akordion memiliki peran penting dalam warisan musik Indonesia, terutama di daerah Melayu.

BACA JUGA:Ducati Panigale Memukau: Motor Motor Italia Akan Ramaikan Pasar Otomotif Indonesia

Sumatera Selatan, dalam artikel ini, kita akan menjelajahi akordeon sebagai alat musik yang khas dan unik, serta menyingkap beberapa bagian penting yang membentuk inti dari keindahan suara yang dihasilkannya.

Beberapa analisa mengapa alat musik ini tidak dikuasai oleh anak muda antara lain: Bunyi yang dihasilkan memang identik dengan lantunan melayu yang notabene tidak lagi populer dan kalah saing dengan gitar akustik yang tidak ketinggalan zaman.


Sepi Peminat: Alat Musik Akordeon Kehilangan Musisi, Padahal Jadi Ciri Khas Lagu di Sumsel--koleksi paltv

Produsen alat akordion ini juga tidak produktif, lantaran pembeli yang sedikit. Ini jauh berbeda dengan alat musik gitar, piano, drum, bass dan lainnya yang memang dicari oleh kaum muda generasi sekarang.

Tidak ada panggung bagi musisi akordion ini untuk tampil live, sementara teknologi piano dan alat musik digital lainnya sudah bisa menggantikan musisi akordion. Sehingga, membuat anak muda malas untuk belajar memainkan alat musik akordion.

BACA JUGA:Alami Kenaikan Pengunjung pada Libur Nataru, G-Walk Citraland Palembang Mampu Tampung 5 Ribuan Pengunjung

 Akordeon: Sebuah Kilas Balik Sejarah

Akordeon, juga dikenal sebagai harmonika piano, memiliki akar sejarah yang panjang dan menarik. Alat musik ini pertama kali muncul pada abad ke-19 di Eropa dan kemudian diadaptasi ke berbagai budaya di seluruh dunia.

Zaman dulu alat musik ini dimainkan di setiap tampil pada proses kerajaan, sebut saja di Belanda dan Belgia, dimana banyak foto foto sejarah yang menampilkan musisi memegang akordion dengan pakaian khas kerajaaan. Di Indonesia, akordeon menemukan tempatnya dalam kekayaan musik Melayu, terutama di Sumatera Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber