Adu Kekuatan Militer Israel, Lebanon dan Hizbullah, Mana Yang Lebih Unggul?

Adu Kekuatan Militer Israel, Lebanon dan Hizbullah, Mana Yang Lebih Unggul?

Serangan Israel yang semakin intensif di wilayah perbatasan dengan Hizbullah di Lebanon --ig@eyeon_lebanon

BACA JUGA:Kenapa Honda Monkey Mahal, Motor Kecil 125CC Seharga mobil

Diperkirakan, Hizbullah memiliki lebih dari 150.000 roket dan rudal, termasuk jenis-jenis senjata seperti Raad, Fajr, dan Zilzal buatan Iran, serta roket Katyusha buatan Rusia.

Organisasi ini juga telah meningkatkan kemampuan senjatanya dengan mengubah roket tak berpemandu menjadi roket berpemandu presisi, yang meningkatkan akurasi serangan terhadap Israel.

Selain itu, Hizbullah juga memiliki rudal antitank seperti Kornet buatan Rusia dan Toophan buatan Iran, yang merupakan versi rudal TOW Amerika.

Rudal ini terkenal efektif dalam menghadapi kendaraan lapis baja Israel, terutama selama Perang Lebanon 2006. Kelompok ini juga dilaporkan memiliki rudal Yakhont buatan Rusia yang digunakan dalam serangan terhadap kapal perang Israel.

BACA JUGA:SMP Negeri 19 Palembang Putri dan SMP Xaverius Maria B Putra Juara 3x3 Basketball Piala Pangdam II Sriwijaya

BACA JUGA:Kabar Gembira untuk Para UMKM Palembang! Fitri-Nandri Siap Suntik Dana Usaha Anda

Di sisi lain, Hizbullah juga menggunakan drone untuk operasi pengintaian dan serangan. Beberapa drone yang digunakan termasuk model Ayoub dan Mersad, yang diproduksi secara lokal.

Meskipun menghadapi kekuatan besar seperti IDF, Hizbullah telah menunjukkan kemampuan mereka untuk menghadapi sistem pertahanan canggih seperti Iron Dome Israel.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF)

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terdiri dari angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut.

BACA JUGA:Cara Cepat Crop Foto Otomatis di Google Photos, Gak Ribet!

BACA JUGA: Pilkada 2024, Catat Janji RD Bakal Sulap Palembang Jadi Wisata kota Tua

Berbeda dengan LAF, keanggotaan di IDF bersifat wajib bagi warga negara Israel yang berusia 18 tahun, terutama yang beragama Yahudi, Druze, atau Sirkasia.

Pria diwajibkan untuk bertugas selama minimal 32 bulan, sementara wanita bertugas minimal dua tahun. Namun, ada pengecualian bagi warga Arab Israel dan wanita religius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber