VinFast Alami Kerugian Rp11,5 Triliun, Tetap Agresif dalam Ekspansi Global

VinFast Alami Kerugian Rp11,5 Triliun, Tetap Agresif dalam Ekspansi Global

VinFast Alami Kerugian Rp11,5 Triliun, Tetap Agresif dalam Ekspansi Global--otomotif_tempo.com

PALTV.CO.ID,- VinFast produsen mobil listrik asal Vietnam, menghadapi tantangan besar dengan mencatat kerugian finansial yang signifikan pada paruh pertama tahun 2024.

Dalam laporan keuangannya, VinFast mengungkapkan bahwa kerugian finansial bersih perusahaan mencapai 18,76 triliun Dong Vietnam atau sekitar 762 juta dolar AS, setara dengan Rp11,5 triliun.

Angka kerugian finansial ini meningkat jika dibandingkan dengan kerugian pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sekitar 13,4 triliun Dong.

Le Thi Thu Thuy, Presiden Direktur VinFast, mengakui bahwa perusahaan masih dalam tahap rintisan dan masih berada dalam fase "bakar duit" untuk memperluas bisnisnya.

BACA JUGA:Jasdam II Sriwijaya Gelar TM dan Timbang Berat Badan Atlet Cabor Taekwondo

BACA JUGA:Penyebab Keputihan Menggumpal dan Cara Mengatasinya

Dalam beberapa kuartal mendatang, perusahaan diperkirakan akan terus mengalami kerugian.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan kerugian pada kuartal kedua 2024 adalah biaya penurunan nilai aset (impairment charge) yang cukup besar.

Beban penurunan nilai aset bersih pada kuartal tersebut mencapai 104 juta dolar AS, jauh lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 5 juta dolar AS.

Walaupun perusahaan mengalami kerugian, pendapatan VinFast mengalami peningkatan sebesar 9% menjadi 8,67 triliun Dong.

BACA JUGA:Mazda CX-5 SUV Premium dengan Desain Elegan dan Teknologi Canggih

BACA JUGA:Muba Tundukkan Caroline Palembang 3-2 dalam Lanjutan Piala Pangdam II Sriwijaya Cabor Bola Voli

Hal ini menunjukkan adanya perkembangan positif dalam hal penjualan, meskipun tantangan besar dalam mengelola aset masih terus membayangi perusahaan.

Sebagai langkah strategis untuk mengatasi kerugian ini, VinFast berambisi untuk memperluas pasarnya dengan menargetkan penjualan kendaraan listrik di 50 negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber