Dari Gelombang Udara untuk Nusantara, Sejarah Panjang Radio Nasional

Dari Gelombang Udara untuk Nusantara, Sejarah Panjang Radio Nasional

program dialog “Halo Palembang” yang disiarkan oleh PALTV pada peringatan Hari Radio Nasional tahun ini, Ariek Kristo, Ketua DPW Persiari Sumatera Selatan-Foto/Juliadi-PALTV

"Radio merupakan saksi sejarah panjang bangsa ini, medium yang tidak hanya menyampaikan berita, tapi juga membangkitkan semangat dan rasa kebangsaan.

Dari perjuangan kemerdekaan hingga era digital saat ini, radio terus bertransformasi, namun fungsinya sebagai alat pemersatu tetap tidak tergantikan," ujar Ariek dalam diskusi yang dipandu oleh Mangcek Meedun dan Cek Vili.


program dialog “Halo Palembang” yang disiarkan oleh PALTV pada peringatan Hari Radio Nasional tahun ini, Ariek Kristo, Ketua DPW Persiari Sumatera Selatan-Foto/Juliadi-PALTV

Ariek menambahkan bahwa radio di masa kini memiliki tantangan baru di tengah persaingan media digital.

Namun, menurutnya, radio masih memiliki kekuatan tersendiri karena mampu menyentuh masyarakat di berbagai lapisan, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh teknologi internet.

"Meskipun perkembangan teknologi begitu pesat, radio tetap relevan. Suara yang disampaikan melalui radio masih mampu menembus batas-batas wilayah yang belum terjangkau jaringan digital.

Selain itu, kedekatan emosional yang ditawarkan oleh penyiar radio kepada pendengarnya menjadi nilai tambah yang tidak dapat tergantikan oleh media sosial atau platform digital lainnya," jelas Ariek.

BACA JUGA:Inovasi Terbaru Fiber Optik, Tren dan Terobosan Teknologi Terkini

BACA JUGA:Pilih Pelek Mobil Ideal, Faktor Utama dan Rekomendasi Terbaik

Sejarah panjang radio di Indonesia tidak hanya diwarnai oleh perannya dalam menyebarkan informasi dan hiburan, tetapi juga dalam melestarikan budaya lokal.

Program-program radio di berbagai daerah sering kali mengangkat tema-tema kebudayaan, mulai dari

Musik tradisional hingga cerita rakyat, yang menjadikan radio sebagai salah satu medium pelestarian budaya.

Di era modern ini, radio masih tetap memegang peran sebagai penghubung antara pusat dan daerah, antara budaya nasional dan lokal.

Program-program bahasa daerah dan kesenian lokal kerap menjadi daya tarik tersendiri bagi pendengar setia radio.

Mangcek Meedun, salah satu presenter yang memandu program tersebut, menambahkan bahwa radio memiliki keistimewaan dalam hal interaktivitas dengan pendengarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: