Satreskrim Polres Muara Enim Gagalkan Pengiriman Batubara Ilegal dan BBM
Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra konferensi pers ungkap kasus minerba dan drilling, berupa pengiriman batubara ilegal ke stockpile di Jakarta, Selasa (10/9/2024).-Yansyah-PALTV
Dari pengakuan tersangka RHK, sudah tiga kali melakukan pengangkutan batubara ilegal dari Kecamatan Tanjung Agung ke stockpile di wilayah Jakarta.
"Tersangka ini diperintahkan oleh pemilik batubara untuk mengangkut batubara ilegal tersebut dengan upah angkut sebesar Rp6.600.000," jelas Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra.
Barang bukti yang berhasil diamankan petugas berupa 1 unit truk Hino Type Mb Barang warna hijau Nopol BG 8851 IJ yang berisi kurang lebih 28 ton batubara dan 1 lembar STNK truk tersebut.
Kemudian 1 unit truk tronton merk Mitsubishi Fighter warna kuning kombinasi Nopol BE 8711 IU beserta kunci kontak dengan muatan 30 ton batubara dan 1 lembar STNK truk tronton tersebut.
BACA JUGA:Kajati Sumsel Meresmikan Mushola Baitul A’dli Pada TK Adhyaksa VII Banyuasin
BACA JUGA:Pengesahan RAPBD Diduga Dipercepat, Massa Geruduk Kantor DPRD Palembang
Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra memberi keterangan kepada para pewarta, Selasa (10/9/2024).-Yansyah-PALTV
Atas perbuatannya, tersangka RHK dikenakan Pasal 161 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, dengan ancaman pidana kurungan selama 5 tahun.
Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra pun memastikan bahwa saat ini tidak ada lagi pertambangan ilegal di wilayah Tanjung Enim dan Tanjung Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: