Memahami Komponen Baterai Mobil Listrik, Lebih dari Sekadar Lithium

Memahami Komponen Baterai Mobil Listrik, Lebih dari Sekadar Lithium--ilustrasi pribadi
Meskipun berfungsi sebagai penghalang fisik, separator juga harus memungkinkan ion lithium untuk bergerak bebas di antara anode dan katode.
BACA JUGA:Menyelami Keindahan Air Terjun Banyumala di Bali
BACA JUGA:Suzuki Satria 2-Tak: Motor Legendaris yang Minim Masalah
Oleh karena itu, material separator harus kuat, tipis, dan memiliki pori-pori yang cukup untuk memungkinkan aliran ion, sambil tetap menjaga integritas struktural baterai.
Kolektor Arus: Mengatur Aliran Elektron
Selain komponen-komponen di atas, baterai mobil listrik juga mengandung kolektor arus yang berfungsi mengumpulkan dan mengarahkan aliran elektron dari anode atau katode.
Katode, atau elektroda positif, juga merupakan komponen penting dalam baterai mobil listrik.--ilustrasi pribadi
Bahan yang digunakan untuk kolektor arus biasanya berupa logam konduktif seperti tembaga atau aluminium. Meskipun terlihat sederhana, peran kolektor arus sangat penting dalam memastikan baterai dapat bekerja dengan efisien dan aman.
BACA JUGA:Meski Rajin Ibadah, Perkara-perkara Ini Bisa Menghalangi Seorang Muslim Masuk Surga
BACA JUGA:Icar 3: Pesaing Suzuki Jimny dengan Desain Gagah dan Teknologi Modern
Solid-state battery adalah teknologi yang menggantikan elektrolit cair dengan elektrolit padat.
Baterai ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan, kepadatan energi, dan umur siklus baterai, mengurangi risiko kebakaran yang sering terjadi pada baterai lithium-ion konvensional.
Baterai berbasis sodium merupakan alternatif yang lebih murah dan lebih melimpah dibandingkan lithium.
Sodium memiliki karakteristik kimia yang mirip dengan lithium, namun lebih mudah diperoleh dan lebih ramah lingkungan, sehingga dapat menjadi solusi yang lebih ekonomis dalam jangka panjang.
BACA JUGA:Menguji Kecerdasan dengan Petualangan Teka-Teki di Game Escape Academy
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber