Rupiah Melemah Ditengah Gejolak Politik di Indonesia

Rupiah Melemah Ditengah Gejolak Politik di Indonesia

Rupiah Melemah Ditengah Gejolak Politik di Indonesia--free pik.com

PALTV. CO.ID.- Mata uang rupiah melemah di tengah gejolak politik dan demo di banyak provinsi di Indonesia.

Rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis, 22 Agustus 2024 dimana terjadi gejolak politik dan gerakan mahasiswa.

Rupiah melehan ditutup di level Rp15.600 per dolar AS, melemah sebesar 0,65% atau 100,5 poin dari posisi sebelumnya.

Sementara itu, indeks dolar AS tercatat menguat sebesar 0,18% menjadi 101,090. Di Asia, berbagai mata uang menunjukkan pergerakan yang bervariasi terhadap dolar AS, dengan sebagian besar mata uang regional mengalami pelemahan.

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Gelar Operasi Jagratara Perkuat Pengawasan Keimigrasian Orang Asing

BACA JUGA:Kemenkumham Sumatera Selatan Sosialisasi Permenkumham Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Pengesahan Koperasi

Beberapa mata uang Asia yang melemah di antaranya adalah yen Jepang yang turun 0,22%, rupee India melemah 0,02%, won Korea Selatan turun 0,15%, yuan China melemah 0,09%, baht Thailand melemah 0,28%, dolar Singapura turun 0,08%, dan dolar Hong Kong melemah 0,01%. 

Di sisi lain, beberapa mata uang yang menunjukkan penguatan adalah dolar Taiwan yang naik 0,01%, peso Filipina menguat 0,30%, dan ringgit Malaysia yang mengalami kenaikan sebesar 0,02%.

Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, menjelaskan bahwa pada perdagangan sore ini.

Rupiah mengalami pelemahan sebesar 100,5 poin, meskipun sempat melemah lebih dalam hingga 125 poin sebelum akhirnya ditutup pada posisi Rp15.600 per dolar AS. 

BACA JUGA:Kantor Imigrasi Palembang Kembali Aktifkan Pelayanan Paspor di Mal Pelayanan Publik Jakabaring Palembang

BACA JUGA:Warga Lalan Kekurangan Perahu untuk Menyeberang Setelah Jembatan Ambruk

Dia memperkirakan bahwa pada perdagangan hari berikutnya, Jumat, 23 Agustus 2024, rupiah akan mengalami pergerakan fluktuatif, namun diperkirakan tetap melemah di kisaran Rp15.590 hingga Rp15.650 per dolar AS.

Ibrahim menambahkan bahwa ketidakpastian politik di dalam negeri turut berkontribusi pada pelemahan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber