Fakta Penting Tentang Masjid Al Aqsa yang Perjanjian Lamanya Sering Dilanggar Zionis Apartheid Israel
Masjid Al Aqsa menyipan fakta penting tentang perjanjian lamanya yang sering dilanggar Zionis Apartheid Israel.--instagram.com/@pictureperfectpalestina
Komplek ini mencakup dua situs penting: Masjid Al Aqsa dan Kubah Batu, yang diyakini sebagai tempat di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan malam ke langit.
BACA JUGA:Presiden Erdogan : Israel Harus Dihukum Agar Kekejaman Serupa Tidak Terulang
BACA JUGA:Mengapa Sekolah-sekolah PBB di Gaza Masih Menjadi Tempat Berlindung Meskipun Dibom Israel?
Selain itu, dinding barat komplek ini dikenal sebagai Tembok Ratapan bagi umat Yahudi, yang dianggap sebagai sisa dari Kuil Kedua yang dihancurkan pada tahun 70 Masehi.
Kompleks ini juga memiliki sensitivitas politik yang tinggi. Sejak tahun 1967, Yordania dan Israel sepakat bahwa Waqf, lembaga keagamaan Islam, akan mengelola urusan di dalam komplek, sementara zionis apartheid Israel mengendalikan keamanan di luar komplek.
Namun, kelompok-kelompok zionis pendukung pembangunan Kuil Ketiga Yahudi sering kali menentang larangan ibadah Yahudi di lokasi tersebut, yang memicu ketegangan.
Menurut India Today, sejarah konflik di sekitar Masjid Al Aqsa juga meliputi berbagai insiden yang memperburuk ketegangan antara zionis apartheid Israel dan Palestina.
BACA JUGA:Ribuan Ton Sampah di Gaza Jadi Ancaman Besar Bagi Pengungsi
BACA JUGA:Amerika Serikat Disebut Donatur Militer Terbesar di Dunia, Israel Paling Banyak Menerima Sumbangan
Kelompok-kelompok zionis pendukung pembangunan Kuil Ketiga Yahudi sering kali menentang larangan ibadah Yahudi di lokasi Masjid Al Aqsa, yang memicu ketegangan.--instagram.com/@pictureperfectpalestina
Misalnya, pada tahun 1996, pembukaan terowongan dekat komplek tersebut memicu kerusuhan yang menewaskan lebih dari 80 orang dalam waktu tiga hari. Selain itu, kunjungan Ariel Sharon pada tahun 2000 memicu Intifada Kedua.
Masjid Al Aqsa juga sering menjadi pusat perhatian dalam protes internasional. Seperti serangan terhadap pengunjung Palestina pada tahun 2023, yang menyebabkan kemarahan di kalangan umat Muslim dan mendapat kritik dari negara-negara Arab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber