Kebiasaan Mendengkur Pada Anak, Apakah Hal Biasa Atau Perlu Di Waspadai ? Ini Penejelasannya.

Kebiasaan Mendengkur Pada Anak, Apakah Hal Biasa Atau Perlu Di Waspadai ? Ini Penejelasannya.

Kebiasaan Mendengkur Pada Anak, Apakah Hal Biasa Atau Perlu Di Waspadai ? Ini Penejelasannya.--halodoc.com

BACA JUGA:Seorang Kurir di Palembang Dianiaya Rekan Kerja, Diduga Masalah Iri Hati dan Dengki

Amandel dan Kelenjar Adenoid yang Besar 

Ukuran amandel dan kelenjar adenoid yang besar bisa menyebabkan mendengkur pada anak. Amandel dan kelenjar adenoid berperan dalam sistem kekebalan tubuh, tetapi jika ukurannya membesar, bisa menyebabkan hambatan di saluran napas. Jika kondisi ini mengganggu, tindakan medis seperti tonsilektomi atau adenoidektomi mungkin diperlukan.

Asma 

Asma adalah penyakit peradangan kronik yang menyebabkan saluran napas menyempit dan membengkak, serta meningkatkan produksi lendir. Kondisi ini dapat memicu mendengkur pada anak. Meski tidak bisa disembuhkan, gejala asma bisa dikendalikan dengan pengobatan yang tepat.

BACA JUGA:Hasil Audiensi Bersama PT SOM, Pemprov Sumsel Dorong Manajemen Sriwijaya FC Cari Sponsor dan Pemain

Deviasi Septum 

Deviasi septum adalah kondisi di mana septum hidung (tulang rawan yang membagi hidung menjadi dua bagian) tidak berada di tengah. Kondisi ini dapat membuat pernapasan lebih sulit dan menyebabkan mendengkur. Meskipun umum terjadi, jika deviasi septum menimbulkan gangguan tidur atau masalah pernapasan, prosedur septoplasti mungkin diperlukan.

Kelebihan Berat Badan 

Kelebihan berat badan dapat menyebabkan mendengkur pada anak karena lemak di sekitar leher menekan saluran napas. Mengontrol berat badan anak dapat membantu mengurangi tekanan pada saluran pernapasan.

BACA JUGA:Seorang Kurir di Palembang Dianiaya Rekan Kerja, Diduga Masalah Iri Hati dan Dengki

Sleep Apnea 

Mendengkur juga bisa menjadi tanda sleep apnea, kondisi di mana anak mengalami kesulitan bernapas saat tidur, berhenti bernapas sejenak, atau terbangun dengan batuk dan terengah-engah. Gejala lain yang mungkin menyertai sleep apnea termasuk hiperaktif, sulit fokus, mengompol, nyeri ulu hati, berkeringat di malam hari, dan sering menggerakkan anggota tubuh saat tidur.

Meskipun mendengkur pada anak bisa normal, penting bagi orang tua untuk memantau dan mengidentifikasi kemungkinan penyebabnya agar bisa mengambil tindakan yang tepat jika diperlukan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: www.siloamhospitals.com