Biodiesel B40: Solusi Hijau untuk Masa Depan Indonesia

Biodiesel B40: Solusi Hijau untuk Masa Depan Indonesia

Biodiesel B40: Solusi Hijau untuk Masa Depan Indonesia--Foto : indonesia.go.id/Antara

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pemerintah Indonesia kini melakukan uji coba biodiesel B40, setelah sukses menyalurkan B35.

Bahan bakar B40 adalah campuran solar dengan 40% Bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit. Bagaimana prospek energi hijau Indonesia?

 

Uji Coba Biodiesel B40 di 2024

Setelah berhasil dengan mandatori B35 pada 2023, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melanjutkan uji coba biodiesel B40 pada 2024. Uji coba ini, yang dimulai pada Mei 2024 dan diawasi oleh LEMIGAS Kementerian ESDM, mencakup sektor non-otomotif seperti transportasi kereta api, kapal laut, alat dan mesin pertanian, alat berat, dan pembangkit listrik.

BACA JUGA:Per Juli 2024 Pemerintah Naikan Harga Biodiesel, Cek ini Harga Rinciannya!

Kepala LEMIGAS, Mustafid Gunawan, menyatakan bahwa uji coba ini direncanakan berlangsung selama delapan bulan. Salah satu tahap penting adalah inspeksi bersama dengan PT KAI, PT Pertamina Patra Logistik, dan KA Logistik di Depo Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat, pada 14 Mei 2024. Inspeksi ini dilakukan untuk persiapan penggunaan biodiesel B40 di sektor kereta api.

 

Tantangan dalam Implementasi

Menurut rilis resmi Kementerian ESDM, program mandatori bahan energi berbasis minyak kelapa sawit berjalan lancar tanpa kendala signifikan. Pada 2023, penyaluran B35 mencapai 12,15 juta kiloliter, tertinggi di dunia. Sebagai perbandingan, negara lain baru mencapai B7 atau B10.

Untuk 2024, Kementerian ESDM menetapkan kuota penyaluran B35 sebesar 13,41 juta kiloliter, setara dengan 226 ribu barel per hari. Penghematan devisa dari program ini diperkirakan mencapai USD 10,75 miliar atau sekitar Rp 161 triliun.

BACA JUGA:Industri Otomotif Responsif Terhadap Rencana Penerapan Program Biodiesel B40 Tahun 2025

Selanjutnya, Kementerian ESDM melanjutkan uji coba B40. Campuran bahan bakar ini terdiri dari 40% biodiesel dari minyak kelapa sawit dan 60% solar. Program ini adalah bagian dari upaya pemerintah Indonesia mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, menurunkan emisi karbon, dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. B40 adalah langkah maju dari program B30 yang telah sukses diimplementasikan sejak 2020.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: indonesia.go.id