Melesatnya Industri Alat Angkut Indonesia 2024: Kontribusi Besar dan Tantangan yang Harus Dihadapi

Melesatnya Industri Alat Angkut Indonesia 2024: Kontribusi Besar dan Tantangan yang Harus Dihadapi

industri alat angkut di Indonesia --Foto : indonesia.go.id/Antaranews

Plt Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Putu Juli Ardika, mengakui bahwa penjualan kendaraan mobil di pasar domestik cenderung bertahan pada angka 1 juta unit dalam 10 tahun terakhir. "Diperlukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan penjualan tersebut," ujar Putu.

Selama 2023, penjualan kendaraan roda dua di pasar domestik mencapai 6,2 juta unit dengan ekspor sebesar 570 ribu unit. Ekspor kendaraan mobil mencapai 506 ribu unit untuk jenis CBU dan 65 ribu unit untuk CKD. Meskipun penjualan domestik stagnan, produksi meningkat untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor.

BACA JUGA:Mobil Mirip Hewan: Modifikasi Kendaraan Otomotif yang Unik dan Langka

 

Stimulus dan Inisiatif Pemerintah

Merujuk kajian akademisi dari LPEM UI, stagnasi penjualan mobil di Indonesia dipengaruhi oleh penurunan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan program untuk menstimulasi pembelian mobil baru, dengan tetap memperhatikan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon.

Program sebelumnya, seperti pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP), telah meningkatkan volume penjualan. Implementasi PPnBM DTP pada 2021 mendorong penjualan hingga 887 ribu unit, dibandingkan dengan 532 ribu unit pada 2020. Pada 2022, volume penjualan mencapai 1,048 juta unit, lebih tinggi dari angka penjualan sebelum pandemi pada 2019 yang sebesar 1,03 juta unit.

 

Peningkatan Daya Saing dan Inovasi

Untuk meningkatkan penjualan mobil baru, pemerintah dapat memberikan insentif fiskal bagi kendaraan yang diproduksi di dalam negeri. Insentif ini diberikan kepada kendaraan dengan persyaratan local purchase atau TKDN tertentu dan mengutamakan jenis-jenis kendaraan rendah emisi karbon.

BACA JUGA:Produsen Mobil Eropa Resah Atas Tarif Impor Baru Uni Eropa dan Ancaman Balasan dari Tiongkok

Pengendalian suku bunga juga dapat menjadi langkah untuk mendorong masyarakat membeli kendaraan roda empat baru. Pelonggaran suku bunga untuk pembelian mobil baru secara kredit dapat menjadi salah satu opsi untuk mengembalikan minat masyarakat.

 

Prospek dan Tantangan

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, menyebutkan bahwa penjualan mobil turun 21 persen menjadi 334 ribu unit per Mei 2024. Hal ini dipicu oleh kenaikan suku bunga global, lonjakan NPL, dan pengetatan pemberian kredit dari perusahaan pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: indonesia.go.id