Memahami Arti Malam Satu Suro, Mulai Dari Mitos Hingga Pantangannya!

Memahami Arti Malam Satu Suro, Mulai Dari Mitos Hingga Pantangannya!

Malam satu Suro, -- Foto : freepik@nikitabuida

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Malam satu Suro merupakan salah satu tradisi yang kini masih kerap dilestarikan oleh sebagian orang, khususnya bagi masyarakat Jawa.

Lantas, apa sebenarnya arti dari malam satu Suro itu? Dan mengapa ada banyak mitos dan pantangan pada malam itu? Simak penjelasannya.

Masyarakat Jawa dikenal memiliki berbagai tradisi yang masih dipegang teguh hingga saat ini, salah satunya adalah perayaan Malam satu Suro.

Berbagai mitos dan pantangan beredar terkait Malam satu Suro yang dianggap sakral, khususnya bagi masyarakat Jawa yang masih memegang teguh nilai-nilai dan adat istiadat sejak zaman nenek moyang.

BACA JUGA:Sambut Tahun Baru Islam 1446 H, Berikut Amalan-amalan Sunnah yang Dianjurkan


Memahami Arti Malam Satu Suro, Mulai Dari Mitos Hingga Pantangannya!-- Foto : Freepik.com/wirestock

Mengutip dari laman gramedia.com, dalam penanggalan Jawa terdapat nama-nama bulan di antaranya ada bulan Suro. Adapun dalam penanggalan Jawa terdiri dari bulan Suro, Sapar, Mulud, Bakdo Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah, Poso, Sawal, Dzulqoidah, dan Besar.

Pada bulan Suro tersebut terdapat beberapa upacara adat dan mitos-mitos yang tidak boleh dilakukan di bulan itu. Berdasarkan dari laman resmi Kemendikbud Republik Indonesia, malam satu Suro merupakan awal bulan pertama tahun baru, yakni di bulan Suro pada penanggalan jawa .

Penanggalan 1 Suro mengacu pada kalender Jawa. Kalender Jawa sendiri pertama kali diterbitkan oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo. Kalender Jawa sendiri merupakan penggabungan antara penanggalan hijriyah atau kalender Islam dengan Hindu dan juga masehi. Malam satu Suro juga bertepatan dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Islam.

Walau begitu, Malam satu Suro berbeda dengan Malam 1 Muharram dalam Kalender Hijriah. Hal ini dilihat dari cara penetapan pergantian hari ketika pergantian bulan dalam Kalender Jawa yang berbeda dengan hijriah.

BACA JUGA:Mengenal Kafarat, Upaya Tobat Seorang Muslim dalam Membersihkan Diri dari Dosa dalam Islam

Apabila merujuk dari Kalender Hijriah 2024 yang resmi dibagikan oleh Kementerian Agama RI, dapat diketahui bahwa 1 Suro jatuh pada Senin 8 Juli 2024. Yang artinya peringatan malam satu Suro diperingati sehari sebelumnya, yaitu pada minggu 7 Juli 2024 setelah matahari terbenam.

Peringatan Malam Satu Suro biasanya dilakukan dengan berbagai tradisi dan ritual yang rasat akan makna. Hal ini dikarenakan kehadiran bulan Suro sebagai awal tahun yang baru di dalam kalender Jawa dianggap sebagai momentum yang sakral dan juga suci.

Setiap daerah memiliki tradisi perayaan malam satu Suro yang berbeda sesuai dengan kebudayaannya masing-masing. Tidak hanya itu, sebagian masyarakat juga percaya bahwa pada malam satu Suro juga terdapat mitos atau larangan yang tidak boleh dilakukan.

Berikut ini beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan pada malam satu Suro yang telah dirangkum paltv.disway.id dari berbagai sumber.

BACA JUGA:Islam Mengingatkan Bahaya dari 1 Perkara Rumit Ini, Tak Bisa Dihapus Walau Sudah Meninggal Dunia!

 

Larangan Keluar Rumah

Ketika malam satu Suro, sebagian besar orang akan berdiam diri di rumah. Beberapa keyakinan menyebutkan bahwa orang-orang dilarang keluar rumah karena dapat mengalami kesialan.

Tidak hanya itu, pada malam satu Suro juga diyakini bahwa orang-orang yang bersekutu dengan setan sedang mencari tumbal untuk memupuk kekayaan atau menambah kesaktian mereka.

 

Tidak Boleh Berisik

Pada malam satu Suro, tidak sedikit orang Jawa melakukan ritual tidak berbicara atau bisu. Ritual ini sering kali dilakukan di area Keraton Yogyakarta. Tidak hanya itu, layaknya orang berpuasa, ketika melakukan ritual ini, dilarang makan dan minum.

BACA JUGA:Tips Agar Konten Kamu FYP di TikTok dan ‘Digila-gilai’ Kaum Rebahan Sedunia

 

Tidak Boleh Melangsungkan Pernikahan

Melangsungkan pernikahan pada malam 1 Suro diyakini akan mendapatkan kesialan. Walaupun demikian, menikah di bulan Suro tidak pernah dilarang dalam agama Islam. Dalam Islam sendiri, seluruh tanggal, bulan, dan waktu apapun merupakan waktu-waktu baik untuk melaksanaksan pernikahan.

Demikianlah penjelasan tentang malam satu Suro, serta mitos dan larangannya. Namun, terlepas dari mitos dan larangan-larangan yang beredar tersebut, semua itu kembali lagi kepada keyakinan dan kepercayaan masing-masing orang.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber