Tesla Resmi Menjadi Mobil Pemerintah di China

Tesla Resmi Menjadi Mobil Pemerintah di China

Tesla Resmi Menjadi Mobil Pemerintah di China--Istimewa

BACA JUGA:Medsos Bikin Stres? Ini Rahasia Mengendalikannya dan Menemukan Kebahagiaan

Sementara itu, di Eropa, ketegangan antara China dan Barat semakin meningkat. Komisi Eropa mengkonfirmasi akan mengenakan tarif tambahan hingga 37,6% pada impor kendaraan listrik buatan China mulai Jumat ini.

Langkah ini dianggap sebagai upaya penting untuk mencegah masuknya mobil murah dari China yang didukung oleh subsidi pemerintah.

Tesla, sebagai eksportir utama kendaraan listrik buatan China ke Eropa, telah meminta penghitungan tarif terpisah namun saat ini menghadapi tarif tambahan rata-rata sebesar 20,8%.

BYD, salah satu pesaing utama Tesla, diperkirakan akan menyalip Tesla dalam penjualan baterai mobil listrik global tahun ini.

BACA JUGA:Duel Kamera Kekinian DSLR vs Mirrorless, yang Mana Juaranya?

Menurut laporan Counterpoint Research, penjualan baterai EV BYD melonjak hampir 21% YoY menjadi 426.039 unit pada kuartal kedua 2024, sementara penjualan Tesla menurun 4,8% menjadi 443.956 unit pada periode yang sama.

Meskipun demikian, Tesla masih memimpin dalam hal produksi BEV (Battery Electric Vehicle) murni, dengan produksi 1,6 juta mobil penumpang berbaterai pada tahun sebelumnya.

Keberhasilan BYD dan dominasi China dalam pasar BEV diperkirakan akan terus berlanjut. Penjualan BEV di China diperkirakan akan tumbuh empat kali lipat dibandingkan penjualan di Amerika Utara pada tahun 2024.

Hingga tahun 2027, China diproyeksikan akan menguasai lebih dari 50% pangsa pasar penjualan BEV global, dan penjualan BEV China diperkirakan akan melampaui penjualan gabungan Amerika Utara dan Eropa pada tahun 2030.

BACA JUGA:Pengamat Pendidikan di Sumatera Selatan Nilai Pinjaman Online Untuk Bayar UKT Bukan Solusi

Sebagai respons terhadap ancaman kerugian pada industri EV UE, Uni Eropa telah mengumumkan tarif tambahan pada impor kendaraan listrik dari China.

Selain Tesla, produsen lain seperti BYD, Geely, dan SAIC juga menghadapi tarif tambahan yang signifikan, dengan SAIC menghadapi bea masuk tertinggi sebesar 38,1%.

Tarif ini sementara bersifat sementara namun akan diberlakukan mulai 4 Juli jika diskusi dengan pihak berwenang China tidak menghasilkan resolusi.

Langkah ini mencerminkan dinamika kompleks dalam pasar kendaraan listrik global, di mana persaingan antara perusahaan-perusahaan besar semakin ketat dan kebijakan perdagangan internasional memainkan peran penting. T

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber