Hampir Separuh Pemilik Mobil Listrik di AS Ingin Kembali ke Mobil Konvensional

Hampir Separuh Pemilik Mobil Listrik di AS Ingin Kembali ke Mobil Konvensional

Hampir Separuh Pemilik Mobil Listrik di AS Ingin Kembali ke Mobil Konvensional--Istimewa

BACA JUGA:Menikmati Kelezatan Italia dengan Tiramisu Classic

Hal ini dipengaruhi oleh lambatnya peluncuran program Infrastruktur Kendaraan Listrik Nasional oleh Departemen Energi AS.

Hanya 9% dari total peserta survei yang merasa puas dengan perluasan jaringan pengisian daya publik di wilayah mereka, yang menunjukkan bahwa masalah ini tidak hanya terjadi di AS, tetapi juga merupakan masalah global.

Philipp Kampshoff, Pemimpin Pusat Mobilitas Masa Depan McKinsey, memperkirakan bahwa situasi ini akan semakin memburuk.

Pembeli kendaraan listrik generasi berikutnya akan semakin bergantung pada infrastruktur pengisian daya publik dibandingkan dengan pemilik kendaraan listrik saat ini. Ini menunjukkan bahwa pengembangan infrastruktur yang memadai sangat penting untuk mendukung pertumbuhan pasar kendaraan listrik.

BACA JUGA:Pembukaan MIC Meriah, Kemenkumham Sumsel Hadirkan Layanan Kekayaan Intelektual Bergerak untuk Masyarakat

Temuan ini sejalan dengan penelitian lain yang menunjukkan adanya resistensi terhadap adopsi kendaraan listrik di beberapa kalangan konsumen.

Namun, ada juga kabar baik dari survei ini. Ekspektasi jarak tempuh minimum di kalangan konsumen telah meningkat dari 270 mil (sekitar 435 kilometer) pada tahun 2022 menjadi 291,4 mil (sekitar 469 kilometer) pada tahun 2024.

Ini menunjukkan bahwa seiring dengan peningkatan teknologi baterai, konsumen semakin berharap akan jarak tempuh yang lebih jauh dari kendaraan listrik.

Terlepas dari berbagai kekhawatiran tersebut, minat terhadap elektrifikasi kendaraan sedikit meningkat dibandingkan dengan studi sebelumnya.

BACA JUGA:Cara Uninstal Game VALORANT

Lebih khusus lagi, 38% pemilik non kendaraan listrik di seluruh dunia akan mempertimbangkan untuk membeli mobil plug-in hybrid (PHEV) atau kendaraan listrik penuh pada pembelian berikutnya.

Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 1% dibandingkan dua tahun lalu. Ini merupakan indikasi bahwa meskipun ada tantangan, ada juga peningkatan minat terhadap kendaraan listrik di kalangan konsumen global.

Secara keseluruhan, survei McKinsey & Co memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan yang dihadapi oleh industri kendaraan listrik saat ini.

Meskipun ada peningkatan minat terhadap kendaraan listrik, masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan infrastruktur pengisian daya publik, mengurangi biaya kepemilikan, dan memenuhi kebutuhan konsumen akan jarak tempuh yang lebih jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber