Melangkah ke Masa Depan, Digitalisasi Perdagangan bagi Petani dan Pedagang di Indonesia
Melangkah ke Masa Depan, Digitalisasi Perdagangan bagi Petani dan Pedagang di Indonesia-freepik-freepik
PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Digitalisasi industri pertanian berarti perubahan dari metode tradisional ke metode yang menggunakan teknologi digital seperti jaringan, alat, dan aplikasi.
"Populasi dunia diperkirakan akan meningkat, mencapai 10 miliar pada tahun 2059." Sayangnya, populasi dunia tidak berkembang pesat! Dibandingkan sekarang, jumlah penduduk dunia akan mencapai 8 miliar pada November 2022, dan Indonesia menempati peringkat keempat.
Berdasarkan laporan Katadata, per Januari 2023 jumlah penduduk Indonesia mencapai 273,52 juta jiwa.
Menurut Anda apa dampak pertumbuhan penduduk di Indonesia? Ya, salah satunya adalah sumber makanan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, produksi pangan akan ditingkatkan sebesar 60%.
Namun, jika perubahan iklim, kelangkaan air dan erosi tanah dapat dihindari, maka kegiatan-kegiatan tersebut akan berhasil. Tak sampai di situ saja, pikirkan juga bagaimana cara mendistribusikan pangan yang dijual para petani kepada warga.
BACA JUGA:Kualitas Suara Tanpa Batas, 10 Rekomendasi TWS Terbaik di Bawah 300.000 untuk Tahun 2024!
Tidak perlu khawatir karena semua hal tersebut mungkin terjadi jika petani, peternak, nelayan, dan pedagang hasil pertanian beralih ke digital. Baca artikel ini sampai akhir untuk memahaminya lebih baik. Karena kita akan mengkaji pentingnya transformasi digital untuk pertanian dan perdagangan.
Apa itu Digitalisasi Agribisnis?
Jika berbicara tentang agribisnis, istilah “agribisnis” merupakan sebutan yang tidak baku bagi agribisnis. Disebut juga dengan agribisnis atau agribisnis, yaitu suatu usaha yang bermula pada industri pertanian atau sektor lain yang mendukungnya, baik di hulu maupun di hilir.
Referensi “hulu” dan “hilir” mengacu pada perspektif dasar yang dimiliki agrobisnis terhadap rantai pasok pangan. Dengan kata lain, agribisnis merupakan suatu pandangan ekonomi terhadap usaha penyediaan pangan.
Presiden Indonesia Joko Widodo pada tahun 2018 meluncurkan program bisnis dengan digitalisasi pemasaran pertanian, atau digitalisasi industri pertanian, untuk meningkatkan taraf hidup petani India. Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi perusahaan pertanian memberikan dampak yang besar. Lalu apa sebenarnya digitalisasi di industri pertanian?
Melangkah ke Masa Depan, Digitalisasi Perdagangan bagi Petani dan Pedagang di Indonesia-@evening_tao-freepik
"Digitalisasi di bidang pertanian adalah perubahan dari metode tradisional ke metode yang menggunakan teknologi digital seperti jaringan, perangkat, dan aplikasi."
Menurut Kontan, tujuan digitalisasi industri pertanian adalah untuk memudahkan pelaku sektor pertanian dalam mengambil keputusan dan menggunakan sumber daya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: