Penghapusan Pertalite Apakah Industri Otomotif Siap Menghadapinya?

Penghapusan Pertalite Apakah Industri Otomotif Siap Menghadapinya?

Penghapusan Pertalite Apakah Industri Otomotif Siap Menghadapinya?--free pik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Rencana pemerintah untuk mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari Pertalite ke Pertamax Green telah memicu berbagai tanggapan dari industri otomotif.

Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) menyatakan bahwa perubahan ini akan berdampak signifikan pada daya beli konsumen.

Meskipun Pertamax Green berpotensi mendapatkan subsidi, harga yang ditawarkan kemungkinan tidak akan semenarik Pertalite bagi konsumen. Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI, mengungkapkan bahwa produsen sepeda motor akan menyesuaikan harga produk mereka jika terjadi perubahan pada subsidi BBM. Ini berpotensi memicu efek domino yang luas.

“Kenaikan harga BBM akan memicu inflasi. Jika inflasi naik, daya beli konsumen akan terpengaruh. Hal ini akan berdampak pada semua sektor usaha,” ujar Sigit kepada Bisnis pada Kamis (30/5/2024).

BACA JUGA:Pemuda di Palembang Laporkan Teman Ga Ada Akhlak Bawa Kabur Sepeda Motor

 Dampak pada Daya Beli Konsumen

Sepeda motor merupakan alat transportasi yang terjangkau, terutama di daerah. Meski harga sepeda motor tetap kompetitif, konsumen mungkin akan berpikir dua kali sebelum melakukan pembelian jika harga BBM naik.

Saat ini, pasar otomotif, termasuk sepeda motor, sedang mengalami tren penurunan. Data AISI menunjukkan penjualan sepeda motor domestik mencapai 2,15 juta unit pada Januari-April 2024, turun 1,1% dari 2,17 juta unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kenaikan inflasi pangan saja sudah mempengaruhi penjualan sektor otomotif, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah. Perubahan ini perlu dipertimbangkan dengan matang apakah waktunya tepat,” jelas Sigit.

BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Melepas 199 Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci

 Rencana Penghapusan Pertalite

PT Pertamina (Persero) mengusulkan untuk menghapus produk BBM dengan oktan rendah RON 90 atau Pertalite dalam beberapa tahun ke depan.

Pertamina berencana mengembangkan bensin dengan campuran etanol hingga 7% (E7), yang dikenal sebagai Pertamax Green 92, untuk menggantikan Pertalite sebagai jenis bahan bakar minyak khusus penugasan (JBKP). Anggaran subsidi atau kompensasi diusulkan dialihkan ke Pertamax Green 92.

Pemerintah masih mengkaji usulan Pertamina terkait pencampuran Pertalite dengan bioetanol. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pasokan etanol dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti tebu, jagung, dan rumput laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber