Tuak Yang Jadi Minuman tradisional khas masyarakat Batak di Sumatera Utara
Tuak Yang Jadi Minuman tradisional khas masyarakat Batak di Sumatera Utara--ig.com/@crazy-asian-official
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Tuak merupakan minuman fermentasi yang dihasilkan dari pohon enau dengan cara disadap atau diambil dari mayang enau atau yang disebut secara latin dengan istilah arenga pinnata.
Dikutip dari Warisanbudaya kemendikbud.go.id Tuak memang merupakan minuman beralkohol tradisional yang banyak dikonsumsi di kalangan masyarakat Batak. Proses pembuatannya melibatkan fermentasi beras atau nira dari pohon enau yang menghasilkan kandungan alkohol di dalamnya.
Minuman tuak ini biasanya digunakan pada acara acara adat Batak, misalnya untuk minuman para laki laki yang sedang berkumpul pada hajatan tertentu.
Melihat manfaat yang dihasilkan, tuak juga digunakan oleh wanita yang habis melahirkan. Tentu saja ada batasan dan aturan minum tuak ini sehingga tidak membahayakan.
BACA JUGA:Resep Char Siu yang Praktis dengan Air Fryer untuk Hidangan Lezat dan Sehat
Terkait klaim bahwa tuak dapat digunakan sebagai terapi untuk rehabilitasi narkoba, hal ini memang masih menjadi perdebatan dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Beberapa pihak seperti anggota Komisi III DPR RI dan Kapolda Sumut memang menyatakan dukungan untuk menggunakan tuak sebagai alternatif terapi, namun belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung klaim tersebut.
Perlu diperhatikan bahwa tuak sendiri adalah minuman beralkohol, sehingga penggunaannya harus tetap dilakukan dengan hati-hati dan pengawasan medis yang ketat. Penggunaan tuak secara berlebihan juga dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
Kandungan alkohol pada tuak di Sumatera Utara ini berkisar di kadar 4 persen. Konsumsi alkohol punya dampa besar bagi beberapa penyakit, terutama penderita kardiovaskular. Secara berlebihan alkohol dapat merusak susunan saraf pusat dan menimbulkan ketergantungan.
BACA JUGA: Membidik Kesehatan Wanita, Panduan Lengkap Pemeriksaan Medical Check-Up yang Penting
Pada akhirnya, penggunaan tuak sebagai terapi narkoba masih membutuhkan kajian dan penelitian yang lebih mendalam dari pihak-pihak terkait sebelum dapat direkomendasikan secara luas.
Masyarakat perlu berhati-hati dalam mengonsumsi tuak dan memastikan informasi yang diterima berasal dari sumber yang terpercaya.
Isu mengenai tuak untuk pengobatan Narkoba belum bisa dipastikan kebenarannya. Namun di Sumatera Utara, para laki laki yang minum tuak mengaku mendapatkan tambahan stamina. Pengaruh tuak yang anas membuat suasana bernyanyi, bermain catur atau bermain kartu menjadi lebih seru.
Begitulah masyarakat Batak menggunakan tuak dalam kehidupan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber