Indonesia Mengklaim Baterai Nikel Lebih Unggul untuk Mobil Listrik

Indonesia Mengklaim Baterai Nikel Lebih Unggul untuk Mobil Listrik

Indonesia Mengklaim Baterai Nikel Lebih Unggul untuk Mobil Listrik--pixabay.com

BACA JUGA:Gorden Rumah Dinas DPRD Sumsel Rp4,8 Miliar, Penggiat Antikorupsi: Hanya Mementingkan Fasilitas Mewah

Selanjutnya, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) juga dinilai memiliki prospek yang cerah dalam pengembangan ekosistem baterai mobil listrik.

Terutama dengan rencana Penambahan Modal yang melibatkan pemberian Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD/rights issue) kepada MIND ID sebagai pemegang saham terbesar.

"Kami memiliki rencana untuk membangun pabrik baterai seiring dengan ekspansi Vale. Potensi pengembangan ekosistem baterai untuk mobil sangatlah besar," tambahnya.

Investasi besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Hyundai dan LG dalam produksi baterai mobil listrik berbahan dasar nikel menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu destinasi utama dalam pengembangan industri mobil listrik.

BACA JUGA:Bagi Kamu Hobi dengan Otomotif, Berikut 10 Peluang Bisnis Otomotif yang Menjanjikan Nomor 5 Minim Resiko

Dengan adanya pabrik-pabrik baterai ini, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam rantai pasok mobil listrik secara keseluruhan di Tanah Air.

Keunggulan baterai berbahan dasar nikel dalam konteks mobil listrik menjadi salah satu faktor penentu dalam percepatan adopsi teknologi ini di pasar global.

Nikel dikenal memiliki kapasitas penyimpanan energi yang tinggi, daya tahan yang baik terhadap panas, serta relatif lebih murah dibandingkan dengan bahan lainnya yang umumnya digunakan dalam pembuatan baterai.

Dengan demikian, baterai berbahan dasar nikel tidak hanya memberikan kinerja yang lebih baik bagi mobil listrik, tetapi juga dapat menekan biaya produksi secara signifikan.

BACA JUGA:Miris! Jalan Sayangan 17 Ilir Berlubang dan Rusak Parah Tak Kunjung Diperbaiki

Selain itu, investasi dari perusahaan-perusahaan besar seperti Hyundai dan LG tidak hanya berdampak pada sektor produksi.

Tetapi juga memberikan dorongan positif bagi industri pendukung lainnya, seperti industri penambangan dan pemurnian nikel.

Kerja sama antara Hyundai-LG, Antam, CATL, dan Vale Indonesia menciptakan sinergi antara perusahaan-perusahaan lokal dan asing dalam membangun ekosistem yang kuat untuk industri mobil listrik di Indonesia.

Peran pemerintah dalam mendukung pengembangan industri mobil listrik juga sangat penting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber