Tesla Umumkan PHK 10% Karyawan Global Akibat Persaingan Sengit
Tesla Umumkan PHK 10% Karyawan Global Akibat Persaingan Sengit--Istimewa
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Tesla, perusahaan mobil listrik yang dipimpin oleh Elon Musk, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 10% dari total tenaga kerja mereka secara global.
Pengumuman ini terjadi di tengah-tengah tekanan dari penurunan penjualan dan persaingan sengit di pasar mobil listrik.
Dilansir dari Reuters, dalam memo internal perusahaan yang dirilis pada Senin, 15 April 2024.
Disebutkan bahwa PHK menjadi keputusan sulit yang diambil sebagai bagian dari strategi untuk menyesuaikan biaya dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
BACA JUGA:Talkshow di Radio Sonora FM, Kemenkumham Sumsel Bahas Merek Kolektif
Meskipun jumlah pasti karyawan yang terkena dampak tidak disebutkan, beberapa staf di California dan Texas telah diberitahu mengenai rencana tersebut.
Elon Musk, CEO Tesla, mengatakan pihaknya mempersiapkan pertumbuhan.
"Saat kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas," ujarnya.
Tidak lama setelah pengumuman tersebut, harga saham Tesla turun sebesar 1,3%. Ini merupakan bagian dari tren penurunan yang telah dialami oleh perusahaan sepanjang tahun 2024.
BACA JUGA:10 Restoran di Bogor Cocok untuk Keluarga
Di mana saham Tesla telah merosot sekitar 31%. Performa ini berada di bawah produsen mobil konvensional seperti Toyota Motor dan General Motors, yang sahamnya masing-masing menguat sebesar 45% dan 20%.
Hal ini menandakan lambatnya transisi konsumen dari kendaraan bermesin pembakaran internal tradisional.
Tidak hanya Tesla yang menghadapi tekanan. Raksasa energi BP juga telah melakukan pemotongan lebih dari sepersepuluh tenaga kerja di bisnis pengisian daya kendaraan listrik mereka.
Langkah ini diambil setelah harapan akan pertumbuhan pesat kendaraan listrik komersial tidak terpenuhi, yang menyoroti dampak yang lebih luas dari melambatnya permintaan terhadap kendaraan listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber