Eksplorasi Sejarah Megah di Benteng Rotterdam Makassar

Eksplorasi Sejarah Megah di Benteng Rotterdam Makassar

Eksplorasi Sejarah Megah di Benteng Rotterdam Makassar--Gambar: Instagram@ikhasann

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Makassar, salah satu kota di Indonesia yang kaya akan warisan sejarahnya, menyuguhkan berbagai destinasi wisata yang memikat. Benteng Rotterdam menjadi sebuah kunjungan yang tidak boleh Anda lewatkan.

Benteng ini, yang secara resmi dikenal sebagai Fort Rotterdam, merupakan sebuah monumen bersejarah yang melambangkan kejayaan masa lalu. Meskipun namanya mencerminkan jejak penjajahan Belanda, sejarahnya mengungkapkan akar yang lebih dalam dalam sejarah Kerajaan Gowa-Tallo yang megah.

Bangunan ini menyimpan cerita panjang yang mencakup periode dari masa-masa kejayaan kerajaan hingga era penjajahan yang gelap.

Fort Rotterdam, atau lebih dikenal dengan Benteng Rotterdam, adalah bukti hidup dari masa lalu gemilang Kerajaan Gowa-Tallo. Berdiri gagah sejak tahun 1541, benteng ini awalnya dikenal dengan nama Benteng Ujung Pandang atau Jum Pandang.

BACA JUGA: 4 Sup Sayur Khas Afrika yang Paling Populer

Orang-orang asli Makassar juga merujuk padanya dengan sebutan Benteng Panyyua, mengambil inspirasi dari bentuknya yang menyerupai seekor penyu, yang dalam filosofi Kerajaan Gowa, melambangkan kejayaan di darat dan laut.

Pada awalnya, bahan konstruksi utama benteng ini adalah tanah liat. Namun, di bawah pemerintahan Raja ke-14 Gowa, bahan bangunan diganti menjadi batu padas dari Pegunungan Karst, Maros. Seiring berjalannya waktu, peran benteng ini pun berubah-ubah.

Awalnya digunakan sebagai barak bagi pasukan Kerajaan Gowa-Tallo, kemudian beralih fungsi menjadi gudang rempah saat kerajaan harus menyerah kepada Belanda.

Namun, peran dramatisnya tak berhenti di situ. Benteng ini menjadi saksi bisu dari penahanan Pangeran Diponegoro selama hampir dua dekade, dari tahun 1833 hingga 1855. Bahkan, saat perang dunia kedua meletus, benteng ini dijadikan kamp tawanan perang oleh tentara Jepang.

Tidak cukup dengan itu, pada periode agresi militer Belanda (1945-1949), Benteng Rotterdam kembali menjadi saksi bisu dari ketegangan politik. Hanya setelah dekade 1970-an, pemerintah mengambil langkah untuk merestorasi dan memugar benteng ini menjadi destinasi wisata yang kita kenal hari ini.

BACA JUGA:16 Napi Lapas Perempuan Palembang Terima Remisi Sakit Berkepanjangan, Ini Pesan Kakanwil Kemenkumham Sumsel

Berlokasi di Jl. Ujung Pandang, Bulo Gading, Ujung Pandang, Kota Makassar, Benteng Rotterdam mudah diakses dari pusat kota. Jam operasionalnya cukup luas, memungkinkan pengunjung untuk menikmati pesonanya dari pagi hingga malam.

Mengunjungi Benteng Rotterdam tidak akan menguras dompet Anda. Hanya dengan biaya masuk sebesar Rp5.000, Anda dapat menikmati keindahan dan sejarah yang tersimpan di dalamnya. Namun, perlu diingat bahwa biaya ini belum termasuk tarif untuk layanan pemandu wisata atau fasilitas tambahan lainnya.

Benteng ini menawarkan arsitektur yang unik, mencerminkan perpaduan antara kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo dan sentuhan kemudian dari penjajah Belanda. Meskipun beberapa bagian telah mengalami renovasi bergaya Eropa setelah penyerangan Belanda, bentuk aslinya yang unik tetap terlihat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber