Mau Mudik Pakai Mobil Listrik? Ini Hal yang Perlu Diperhatikan

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Mobil listrik kini telah menjadi pilihan utama masyarakat, terutama saat merencanakan perjalanan mudik Lebaran 2024.

PLN, sebagai penyedia utama tenaga listrik di Indonesia, telah menyiapkan sejumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mendukung kebutuhan pengisian daya mobil listrik.

"Kami siap membantu pengguna kendaraan listrik dalam melakukan pengisian daya, khususnya saat momen mudik seperti Lebaran," ujar Gregorius Adi Trianto, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN.

Menurut Gregorius, biaya pengisian daya mobil listrik di SPKLU diatur oleh Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023.

BACA JUGA:Kejati Sumsel Tanggapi Vonis Bebas 5 Terdakwa Dugaan Korupsi Akuisisi Saham PTSBS Melalui Anak Perusahaan PTBA

Tarif daya mobil listrik adalah Rp 2.466 per kilowatt hour (kWh). Tarif tersebut berlaku untuk semua jenis teknologi pengisian, mulai dari normal charging hingga ultrafast charging.

Tidak hanya itu, untuk pengisian fast charging (25-50 kW) dan ultrafast charging (>50 kW), akan dikenakan biaya tambahan sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 182.

K Tahun 2023. Biaya tambahan untuk fast charging adalah Rp 25.000 per pengisian, sedangkan untuk ultrafast charging adalah Rp 57.000 per pengisian.

Durasi pengisian daya mobil listrik di SPKLU dipengaruhi oleh kapasitas baterai mobil dan kecepatan pengisian yang dipilih.

BACA JUGA:Kejari Muara Enim Gelar Operasi Pasar Murah, Dijual Lebih Murah Langsung dari Petani

Sebagai contoh, jika sebuah mobil listrik memiliki baterai berkapasitas 60 kWh dan ingin mengisi daya hingga penuh dalam waktu 8 jam, maka daya yang dibutuhkan adalah 7,5 kW.

Dengan fast charging atau ultrafast charging, waktu pengisian dapat menjadi sangat singkat, bahkan hanya sekitar 1,2 jam untuk baterai berkapasitas 60 kWh.

Faktor-faktor seperti tingkat efisiensi peralatan pengisian, kondisi baterai mobil, suhu lingkungan, jumlah daya yang tersedia, dan kebutuhan daya mobil saat pengisian juga memengaruhi durasi pengisian.

Setelah mencapai level maksimum atau terisi penuh, proses pengisian akan otomatis berhenti untuk mencegah kerusakan pada baterai.

Sumber: berbagai sumber