Ingin Habiskan Malam Tahun Baru di Alam Terbuka? Tempat Ini Bisa Anda Coba

Ingin Habiskan Malam Tahun Baru di Alam Terbuka? Tempat Ini Bisa Anda Coba

Habiskan malam tahun baru di alam terbuka-Sandi Pratama-PALTV.CO.ID

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Menikmati malam pergantian tahun dengan suasan alam terbuka bersama keluarga. Bagi warga PALEMBANG tak perlu pergi jauh ke luar Kota untuk menikmatinya. lantaran sejumlah tempat wisata alam, salah satunya Tama wisata alam Punti Kayu, juga menyediakan fasilitas bagi masyarakat yang ingin melewati malam pergantian tahun dengan suasana alam dan pemandangan huta pinus yang menyegarkan.

Manager Punti Kayu Palembang, Raden Azka mengatakan, pada malam pergantian tahun, pengunjung ditawarkan fasilitas unik, yakni camping atau menginap di taman wisata alam punti kayu. Pengunjung bisa membawa tenda sendiri, namun jika tidak memiliki tenda, pihak pengelola kan menyiapkannya. Selain menginap, dalam paket malam tahun baru tersebut, pengunjung juga akan mendapatkan makan malam dan sarapan.

"Pengunjung tidak perlu khawatir soal keamanan karena petugas keamanan akan menjaga sampai pagi," kata Raden.

Untuk menikmati paket camping, pengunjung tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, lantaran harga paketnya hanya dikisaran 50 hingga 100 ribu rupiah per orang, bahkan dapat lebih murah jika dalam kelompok.

BACA JUGA:Alpukat dan Gula Batok, Oleh-oleh Khas Lubuklinggau

BACA JUGA:Pertemuan Virtual Xi Jinping dan Putin Bikin Ketar Ketir Barat? Ini yang Mereka Bahas

Dilansir dari wikipedia.org, Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu adalah sebuah kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata alam dan rekreasi di Palembang, Sumatra Selatan . Terletak di tengah kota Palembang - tepatnya di kawasan Km.7 Palembang, Punti Kayu menjadi tempat liburan favorit yang ramai dikunjungi warga kota Palembang khususnya pada akhir pekan dan hari-hari libur. Kawasan ini dilengkapi dengan fasilitas flying fox, taman bermain, miniatur 7 keajaiban dunia, danau, waterpark, dan berbagai hiburan lainnya.

Punti Kayu merupakan hutan pinus dalam kota terbesar di Indonesia. Selain menjadi tempat favorit wisata tengah kota, Punti Kayu berkontribusi dalam penyerapan karbon dioksida dan mengimbangi pembangunan kota Palembang yang cukup pesat. Lebih dari 80% lahan Punti Kayu adalah lahan konservasi yang hingga saat ini masih sangat terjaga.

Punti Kayu, pernah dikenal dengan nama Taman Sari atau Taman Syailendra. Punti Kayu berasal dari bahasa komering, salah satu suku di Provinsi Sumatra Selatan yang berarti pohon pepaya. Masyarakat terdahulu banyak menjumpai pepaya tumbuh di sekitar kawasan tersebut.

BACA JUGA:Inilah Ucapan Tahun Baru yang Bikin Ngakak

BACA JUGA:Kesal Terjebak Macet? Pantau Google Maps Sebelum Berkendara

Kawasan hutan Punti Kayu pada masa pemerintahan Belanda dinamakan Erpacht Punti Register 51. Ditetapkan sebagai hutan konservasi (Instandhouding Aangewezen Bosch) pada 13 Februari 1937. Setelah ditata batas pada 30 Juli 1937, Erpacht Punti Register 51 ditunjuk sebagai kawasan hutan dengan luas 98 ha.

Berdasarkan surat Dirjen Kehutanan Nomor: 1337/DJ-I/1980 tanggal 26 April 1980 luas kawasan hutan yang sebelumnya 98 ha dikeluarkan 48 ha untuk kepentingan pengembangan dan pembangunan wilayah kota Palembang. Kawasan hutan Punti Kayu ditata batas ulang pada tahun 1982 dengan luas 50 ha.

Hutan Punti Kayu dijadikan sebagai hutan percobaan pinus melalui Surat Keputusan (SK) Menhut No. 57/Kpts-II/1985 tanggal 7 April 1985 yang kemudian diubah fungsinya menjadi hutan wisata. Hutan wisata Punti Kayu ditunjuk sebagai Taman Wisata Alam (TWA) melalui SK. Menhut No 76/Kpts-II/ 2001 tanggal 15 Maret 2001 dengan luas 50 ha dan ditetapkan sebagai TWA melalui SK Menteri Kehutanan Nomor 9273/Kpts-II/2002.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: