Eksplorasi 10 Tarian Daerah yang Menghadirkan Keunikan, Ciri Khas, dan Makna Mendalam

Eksplorasi 10 Tarian Daerah yang Menghadirkan Keunikan, Ciri Khas, dan Makna Mendalam

Eksplorasi 10 Tarian Daerah yang Menghadirkan Keunikan, Ciri Khas, dan Makna Mendalam--Foto: Instagram@infosumbar

Keistimewaan utama dari tarian ini adalah kakinya yang lincah dan dinamis. Lonceng bertumpu pada tumit dan berbunyi saat pemain naik ke panggung.

3. Tari Indang (Sumatera Barat) 

Tari Indang atau Tari Dindin Badindin merupakan kesenian asli masyarakat Sumatera Barat, daerah Pariaman. Tarian ini konon menjadi alasan Syekh Burhanudin dari Sumatera Barat menyebarkan Islam.

Ide tarian ini sangat erat dengan budaya Minang dan Islam. Tarian ini dibawakan dengan irama Shalawat Nabi, puisi yang berisi ajaran Islam. Tarian ini biasanya dipentaskan pada peringatan wafatnya cucu Nabi, setiap hari kesepuluh bulan Muharram.

Tarian Dindin Badindin banyak penarinya yang laki-laki, seperti 7, 9, 11 atau 13. Gerakannya mirip dengan tari Saman dari Aceh, namun jika dicermati topusnya, gerakan tarian ini lebih sederhana.

4. Tari Legong (Bali)

Tarian Legong merupakan tarian Bali kuno yang dipraktekkan sejak tahun 1800an, konon terinspirasi dari mimpi seorang bangsawan yang bertemu dengan dua orang penari muda.musik gamelan.


Eksplorasi 10 Tarian Daerah yang Menghadirkan Keunikan, Ciri Khas, dan Makna Mendalam--foto: instagram@iamanajas

Gerakan tari Legong sangat kompleks dan berkaitan dengan irama gamelan. Alat musik pengiring tari legong adalah Gamelan Semar Pagulingan. Hingga saat ini, banyak sekali jenis tari legong yang ada di Bali, khususnya di Bali Selatan.

Tari legong yang paling terkenal adalah legong rasem (kraton) yang dibawakan dengan dua legong dan miring. Selain itu Tari Legong Jobog, Ledog Bawa, Kuntul, Sudarsana, Smaradahana dll.

5. Tari Bungong Jumpa (Aceh)

Tarian ini sangat populer karena ditampilkan pada Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Gerakan tarian khas Aceh ini sangat sederhana, bergantian duduk dan berdiri.

Sambil menari, para penari juga menyanyikan lagu berjudul Bungong Jeumpa yang artinya kebanggaan masyarakat Aceh. Musik dan tari Bungongjumpa mewakili keindahan dan buah-buahan tanah Aceh.

Bungong jumpa sendiri terbuat dari bunga dan berbagai macam warna. Bagi masyarakat Aceh, bunga ini merupakan simbol keindahan. Oleh karena itu, tidak heran jika Topus sering melihat bunga Bungongjumpa dalam acara-acara adat Aceh.

BACA JUGA:24 Tahun di Politik, Vladimir Putin Raih Kemenangan Terbesar Pada Pemilu Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: