Kesengsaraan Warga Gaza Menjalani Ibadah Puasa Di Tengah Perang Yang Berkecamuk

Kesengsaraan Warga Gaza Menjalani Ibadah Puasa Di Tengah Perang Yang Berkecamuk

Kesengsaraan Warga Gaza Menjalani Ibadah Puasa Di Tengah Perang Yang Berkecamuk--eye.on.palestine

Angka ini hanya merepresentasikan penderitaan yang melanda warga Gaza, di mana krisis kemanusiaan telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan.

BACA JUGA:Berkah Ramadan, Pedagang Kurma di Palembang Kebanjiran Pembeli

Selain itu, warga Gaza juga terpaksa hidup di tengah-tengah tenda pengungsian setelah rumah-rumah mereka hancur akibat serangan bom yang menghantam wilayah mereka.

Tidak sedikit dari mereka yang telah kehilangan tempat tinggal dan harta benda mereka akibat konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas.

Meskipun demikian, semangat perayaan Ramadan tetap ada di antara beberapa warga Gaza yang berusaha menciptakan suasana Ramadan yang damai meskipun di tengah keterbatasan.

Meski harus tinggal di tenda-tenda pengungsian, mereka tetap berupaya untuk merayakan awal Ramadan dengan membuat dekorasi sederhana dan membagikan lentera tradisional di antara sesama pengungsi.

BACA JUGA:Revitalisasi Tampak Depan Pasar 16 Ilir Ditargetkan Selesai April 2024

Namun, tantangan tidak hanya datang dari kekurangan makanan dan tempat tinggal, tetapi juga dari lonjakan harga dan kelangkaan barang-barang kebutuhan pokok.

Di seluruh Jalur Gaza, masyarakat terpaksa menghadapi situasi di mana harga-harga melonjak drastis, sementara pasokan barang kebutuhan pokok semakin menipis.

Hal ini membuat kehidupan sehari-hari semakin sulit bagi warga Gaza yang sudah terpukul oleh konflik berkepanjangan.

Sebagai contoh, seorang pedagang bernama Jabr Mushtaha, 45 tahun, mengalami kesulitan besar dalam menjalankan usahanya karena lonjakan harga bahan mentah yang dibutuhkan.

BACA JUGA:Ada Beasiswa Australia Award Indonesia, tanpa Batas Umur! Ini Syarat dan Daftarnya!

Harga-harga yang tidak terjangkau membuatnya kesulitan untuk memproduksi dan menjual barang dagangannya, sementara pendapatan yang semakin menurun membuatnya semakin terpuruk dalam kondisi ekonomi yang sulit.

Ramadan tahun ini memang membawa derita bagi warga Gaza, yang harus menjalani ibadah puasa di tengah-tengah perang yang berkecamuk dan krisis kemanusiaan yang memburuk.

demikian, semangat keberanian dan ketahanan yang mereka tunjukkan dalam menghadapi tantangan ini patut diacungi jempol, karena mereka tetap berusaha untuk menjalani Ramadan dengan penuh kesabaran dan keteguhan hati meskipun dalam situasi yang sulit.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber