Akibat Pembatasan Oleh Israel, Krisis Pangan di Gaza Utara Sangat Mengkhawatirkan
Akibat Pembatasan Oleh Israel, Krisis Pangan di Gaza Utara Sangat Mengkhawatirkan--Instagram.com/@ UNRWA
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina ( UNRWA ) mengatakan kelaparan Di Gaza Utara dalam kondisi kritis.
Krisis pangan yang melanda wilayah Gaza Utara telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan, demikian peringatan yang disampaikan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) pada hari Rabu.
Situasi ini dipicu oleh pembatasan yang diberlakukan oleh pihak Israel terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
Dalam pernyataan resminya, UNRWA mengungkapkan bahwa lebih dari setengah dari rencana misi mereka untuk mengirimkan bantuan dan melakukan penilaian di Gaza Utara pada tahun ini telah ditolak oleh pihak berwenang Israel.
BACA JUGA:Ini Cara Memulai Bisnis Baru dari Awal dan Cepat Sukses.
Dampaknya, jumlah truk bantuan yang seharusnya masuk ke Gaza jauh di bawah target yang telah ditetapkan, yaitu 500 truk per hari.
Hal ini terutama disebabkan oleh kesulitan besar dalam mengirimkan pasokan melalui perlintasan Kerem Shalom dan Rafah, demikian yang diungkapkan oleh UNRWA.
Penting untuk dicatat bahwa sekitar 400 ribu orang di Gaza Utara saat ini berada dalam ancaman serius kelaparan, dan UNRWA memohon kepada lembaga-lembaga internasional untuk meningkatkan bantuan mereka, terutama di wilayah-wilayah yang terdampak di bagian utara Gaza.
Fakta yang mencengangkan adalah bahwa di Gaza Utara, sebanyak 15,6% anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut.
BACA JUGA:Minum Kopi atau Chai Lebih Tiga Kali Sehari? Ini Reaksi Yang Terjadi Pada Tubuh
Selain itu, kantor media yang dikelola oleh pemerintah Hamas di Gaza mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa yang menyerukan kepada Program Pangan Dunia (WFP) untuk membatalkan keputusannya untuk menunda pengiriman bantuan makanan ke wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya, kantor media tersebut menyatakan bahwa keputusan WFP dapat dianggap sebagai hukuman mati bagi 75 persen dari 1 juta penduduk Gaza, dan akan memperburuk situasi kemanusiaan secara signifikan.
Namun demikian, WFP sendiri mengumumkan melalui media sosial bahwa mereka akan menghentikan sementara pengiriman bantuan makanan ke Gaza Utara sampai kondisi keamanan bagi staf mereka dan penerima bantuan terjamin sepenuhnya.
Organisasi tersebut menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil dengan sangat serius, dengan pertimbangan utama adalah keselamatan para pekerja kemanusiaan dan penerima bantuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber