Destinasi Wisata Takayama: Eksplorasi Keindahan Kota Tua di Pegunungan Jepang

Kehadiran mereka memberikan warna dan kegembiraan tersendiri bagi Takayama hingga akhir zaman Edo, ketika Restorasi Meiji memulai era modernisasi di Jepang dengan mengakhiri sistem feodal.

BACA JUGA:Mitsubishi L100 EV: Kendaraan Listrik yang Menggeliat di Pasar Domestik Indonesia

Di zaman Meiji, Takayama mengalami sejumlah perubahan signifikan, seperti pembangunan jalur kereta api, industri sutra, dan peningkatan sektor pariwisata.

Kota ini juga menjadi saksi dari beberapa peristiwa penting, termasuk Perang Boshin, sebuah konflik internal antara pendukung kaisar dan shogun, serta Pemberontakan Takayama Uprising yang melibatkan petani melawan pemerintah.

Meskipun mengalami kesulitan selama Perang Dunia II pada zaman Showa, Takayama pulih dan bangkit kembali dengan gagahnya.

Di era Heisei, kota ini berkembang menjadi salah satu tujuan wisata populer di Jepang, dan pada tahun 2019, meraih status sebagai Kota Warisan Budaya Dunia UNESCO.

BACA JUGA:4 Komponen Armature Pada Motor Starter, Komponen yang Memudahkan Pengendara Dalam Menyalakan Sepeda Motor!

Takayama mempesona pengunjung dengan sejumlah destinasi menarik, di antaranya adalah:

Kawasan Kota Tua Takayama : Berlokasi di pusat kota, kawasan ini mempertahankan pesona arsitektur dan gaya hidup zaman Edo.

Dengan jalan-jalan batu yang indah dan rumah-rumah kayu yang kokoh, kawasan ini menawarkan pengalaman yang autentik.

Anda dapat mengunjungi Jinya, bekas kantor pemerintahan domain Hida, serta Sanmachi, distrik hiburan dan perdagangan yang terkenal dengan toko-toko sake dan kerajinan kayu.

BACA JUGA: Memperingati Kehidupan dan Warisan Robin Windsor, Jejak Kecantikan dan Bakat dalam Dunia Tari

Festival Takayama : Festival yang diselenggarakan dua kali setahun, pada bulan April dan Oktober, merupakan salah satu acara terbesar dan terindah di Jepang.

Pawai yatai yang dihiasi dengan ukiran, lentera, dan boneka mengisahkan kisah-kisah sejarah dan legenda, sementara pertunjukan musik, tarian, dan teater kabuki menyajikan hiburan yang memukau.

Museum Desa Adat Hida : Museum ini menghadirkan kehidupan dan budaya masyarakat Hida melalui lebih dari 30 rumah tradisional yang dibangun dengan gaya gassho-zukuri, yang memiliki atap jerami curam yang menyerupai tangan yang berdoa.

Sumber: berbagai sumber