Wajib Tahu! Ini 7 Masalah Paling Umum Terjadi pada Mobil Hybrid

 Wajib Tahu! Ini 7 Masalah Paling Umum Terjadi pada Mobil Hybrid

Wajib Tahu! Ini 7 Masalah Paling Umum Terjadi pada Mobil Hybrid--foto: Instagram@kia_makassarlatimojong

3. Jarak Tempuh untuk Mode Listrik Masih Terbatas

Jangkauan masih terbatas pada mode elektronik. Mobil hybrid menggunakan motor listrik untuk menghemat bahan bakar, namun jangkauan dalam mode listrik masih terbatas.

Secara umum, mobil hybrid dapat dikendarai sejauh beberapa juta kilometer dalam mode listrik sebelum beralih ke mesin bensin.

Jarak tempuh yang terbatas ini membuat mobil hybrid tidak cocok untuk perjalanan jarak jauh. Ini merupakan batasan bagi pemilik kendaraan hybrid jarak jauh.

Untuk mengatasi masalah ini, pemilik mobil hybrid sebaiknya memilih mobil dengan kapasitas baterai lebih besar atau mencari tempat yang nyaman untuk mengisi baterai saat berkendara jarak jauh.

4. Kinerja Mesin Kurang Responsif (dalam Beberapa Kasus)

Performa mesin yang kurang efisien (terkadang) Mobil hybrid memang bagus dalam kecepatan, namun mesin kecil dan aki yang berat membuat mobil hybrid kurang responsif pada kecepatan tinggi.

Hal ini membuat mobil hybrid tidak cocok untuk pengemudi yang ingin melaju kencang. Mesin mobil hybrid juga memerlukan perawatan khusus, dan jika tidak dirawat dengan baik maka mesin akan kurang responsif dan performanya kurang.

BACA JUGA:Kendalikan Harga Pangan dan Inflasi, Pj Walikota Palembang Ratu Dewa Lakukan Monitoring Secara Langsung

Pemilik kendaraan hibrida harus merawat mesinnya dan memeriksa suhu mesin, tekanan oli, dan filter udara untuk memastikan pengoperasian mesin dengan benar.

5. Baterai Sulit Didaur Ulang

Baterai sulit didaur ulang. Baterai kendaraan hibrida, terbuat dari bahan yang sulit didaur ulang dan dapat membahayakan lingkungan jika tidak didaur ulang dengan benar.

Baterai ini berumur pendek dan perlu diganti setelah beberapa tahun. Artinya aki mobil hybrid bisa menjadi limbah yang sulit dibuang jika tidak didaur ulang dengan benar.

Produsen kendaraan hibrida harus terus meningkatkan teknologi baterai agar lebih ramah lingkungan dan lebih mudah digunakan kembali.

6. Infrastruktur stasiun pengisian baterai masih terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber