Banjir Truk Impor China Untuk Sektor Tambang Menggerus Produsen Truk Lokal

Banjir Truk Impor China Untuk  Sektor Tambang Menggerus Produsen Truk Lokal

Banjir Truk Impor China Untuk Sektor Tambang Menggerus Produsen Truk Lokal--pixabay.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Di tengah penurunan penjualan truk domestik untuk keperluan niaga, industri kendaraan berat di Indonesia menghadapi gelombang impor truk dari China.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor truk dari China mencapai angka yang mengagumkan, mencapai US$113,07 juta atau setara dengan Rp1,77 triliun (dengan kurs jisdor Rp15.685).

Importasi ini terutama melalui pelabuhan Morowali, Weda, dan Pulau Obi. Sebagian besar truk yang diimpor masuk dalam kategori kendaraan niaga dengan mesin diesel, dengan kode HS 87042369.

Kendaraan untuk Tambang Nikel

BACA JUGA:Melestarikan Budaya Peranakan Cio Tao: Memelihara Keberagaman Budaya Tionghoa Benteng

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohanes Nangoi, menjelaskan bahwa truk-truk yang diimpor dari China umumnya digunakan untuk keperluan operasional tambang, sehingga tidak perlu membayar bea balik nama.

Hal ini menyebabkan harga truk dari China menjadi lebih kompetitif atau sering disebut sebagai harga "off-the-road". Namun, Nangoi juga mengakui adanya kelemahan dalam aturan impor kendaraan di Indonesia.

Menurut Nangoi, truk yang diimpor seharusnya sudah memenuhi standar emisi euro 4. Jika tidak mematuhi standar tersebut, truk tersebut tidak akan diizinkan untuk digunakan dalam operasional.


Banjir Truk Impor China Untuk Sektor Tambang Menggerus Produsen Truk Lokal--pixabay.com

Meskipun demikian, banyak truk impor dari China yang belum memenuhi standar tersebut. "Mereka masuk ke tambang sehingga tidak perlu namanya dibalik nomor. Jadi harga off the road, dan ini yang terus terang sedang kami coba cegah," ujar Nangoi.

BACA JUGA:TVS Callisto 125 Matic Baru Dengan Fitur Lengkap: Saingi Scoopy dan Fazzio

 Dampak Terhadap Penjualan Truk Domestik

Penurunan penjualan truk domestik juga menjadi perhatian utama. Berdasarkan data dari Gaikindo, penjualan truk sepanjang tahun 2023 mencapai 77.581 unit, mengalami penurunan 16% dari tahun sebelumnya yang mencapai 92.634 unit.

Secara rinci, penjualan light truck mengalami penurunan signifikan sebesar 23% menjadi 49.012 unit. Sementara itu, penjualan medium truck mengalami kenaikan sebesar 6% menjadi 7.797 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber