Dapatkah acar jahe membantu mengatasi kembung pasca makan?

assortment-ginger-wooden-board--Foto : Freepik.com
Bagaimana acar jahe dapat membantu?
Acar jahe, seperti halnya acar sayuran lainnya, adalah makanan dengan pH rendah dengan tingkat mikro-organisme yang bermanfaat, terutama lactobacilli, yang dikenal sebagai probiotik utama.
Sarika Kumari, ahli diet di HCL Healthcare, menjelaskan manfaatnya:
- *Makan acar jahe setiap hari dapat meringankan gejala pilek, batuk, flu, nyeri sendi dan gangguan pencernaan.
- *Mengandung zat bioaktif seperti gingerol, gingerol dan zingiberene, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang mengurangi peradangan dalam tubuh dan meningkatkan kekebalan tubuh.
- *Digunakan sebagai penyegar mulut untuk menyegarkan langit-langit mulut.
- *Rendah kalori, dapat ditambahkan ke dalam makanan yang gurih dan sehat.
BACA JUGA:Resep Asinan Betawi Kuah Kacang yang Sungguh Nikmat, Pedas dan Segar
Berapa banyak yang harus saya makan?
- 3-4 gram (1 sendok teh) per hari.
Apa yang terjadi jika saya memakannya setiap hari?
Meningkatkan kekebalan dan kesehatan usus.
Namun, perlu diperhatikan saat mengonsumsinya secara teratur, karena dapat menyebabkan gejala-gejala berikut pada beberapa orang:
BACA JUGA:Lestarikan Kuliner Khas, Karang Taruna Ulu Ogan Gelar Lomba Memasak Lemang
- Kandungan natrium yang tinggi dapat menjadi faktor risiko untuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Dr G Krishna Mohan Reddy, seorang dokter konsultan dan ahli diabetes di Rumah Sakit Yashoda, Hyderabad, setuju, mengatakan bahwa acar jahe dapat mengandung sejumlah besar garam selama proses pengawetan. "Asupan natrium yang tinggi dapat berbahaya bagi orang-orang dengan tekanan darah tinggi dan mereka yang membatasi asupan garam," kata Dr Reddy.
- Bumbu ini bersifat asam dan pedas dan dapat menyebabkan kelebihan asam, kembung dan sakit perut, kata Sarika. Dr Reddy juga mencatat bahwa keasaman dan kerenyahan acar jahe dapat mempengaruhi kesehatan gigi. "Berkumur dengan air atau mengonsumsi dalam jumlah sedang dapat meminimalisir dampaknya terhadap enamel gigi," kata Dr Reddy.
Orang yang memiliki alergi atau sensitivitas terhadap jahe atau bahan acar lainnya juga harus menghindarinya untuk menghindari efek samping.
Beberapa orang mungkin tidak menikmati rasanya atau merasa rasa jahe terlalu kuat. "Preferensi pribadi memainkan peran dalam apakah konsumsi acar jahe bermanfaat atau tidak," kata Dr Reddy.
BACA JUGA:Bika Ambon, Kelezatan Khas Medan yang Menggoda Selera
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber